Bersama Muassasah Tim Kemenag Bahas Biaya Paket Layanan Haji Khusus di Armina

 

Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Khusus belum dimulai. Karena Kemenag masih menyusun pedoman pelunasannya. 

Berkenaan itu, Kemenag menggelar pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara untuk membahas biaya sejumlah paket haji khusus yang masih dalam suasana pandemi. 

Paket yang dibahas termasuk juga layanan di Masyair, baik Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Penyelenggaraan ibadah haji sudah sangat dekat waktunya. Kami perlu mempersiapkan segala hal dalam penyelenggaraan ibadah haii, khususnya haji khusus yang dilaksanakan oleh PIHK,” ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin saat bertemu Wakil Ketua Dewan Direksi Muassasah Asia Tenggara, Abdurrahman Abdullah Ashour, di Makkah, Kamis (12/5/2022). 

“Pemerintah Indonesia dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) berharap muassasah tidak menaikkan harga layanan Masyair yang akan berdampak memberatkan jemaah haji Indonesia,” lanjut Nur Arifin dikutip situs resmi Kemenag.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Direksi Muassasah Asia Tenggara, Abdurrahman Abdullah Ashour menyatakan bahwa kenaikan biaya layanan Masyair tidak dapat dihindari. Kenaikan biaya itu sebagai akibat dari kenaikan beberapa komponen, termasuk pajak.

“Muassasah sebenarnya tidak berkeinginan menaikkan harga layanan Masyair, tetapi karena saat ini ada kenaikan pajak dari 5% menjadi 15%, hal tersebut sulit untuk dihindarkan. Selain itu, di Arab Saudi juga terdapat kenaikan barang kebutuhan pokok dan upah tenaga kerja,” terang Abdullah di hadapan perwakilan dari Kementerian Agama. 

Namun begitu ia berjanji akan mengupayakan agar kenaikan biaya dilakukan secara wajar dan diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada jemaah haji. 

"Mohon bersabar dalam 2-3 hari ke depan harga resmi dari Kementerian Haji dan Umrah akan diumumkan,” ujar Abdurrahman lagi. 

Pertemuan tersebut juga dibahas maktab yang akan ditempati oleh jemaah haji khusus Indonesia. Abdurrahman menjelaskan bahwa akan ada empat maktab yang disiapkan untuk jemaah haji khusus. Selain itu juga disiapkan satu maktab tambahan untuk jemaah haji mujammalah Indonesia.

“Maktab yang kami sediakan khusus untuk jemaah haji khusus asal Indonesia. Jemaah tidak akan bercampur dengan jemaah asal negara lain,” tegas Abdurrahman.

Abdurrahman menekankan bahwa kenaikan biaya Masyair akan diikuti dengan peningkatan fasilitas. “Semua bentuk fasilitas haji khusus Indonesia akan muncul di e-hajj,” tandasnya.

Pada akhir pertemuan, Nur Arifin  menyampaikan harapan agar kenaikan biaya Masyair oleh Muassasah Asia Tenggara dilakukan secara wajar. Ia juga meminta muassasah konsisten dalam meningkatkan kaulitas layanan dan fasilitas bagi jemaah haji khusus Indonesia. (kmg|ulul|alfa).

Subscribe to receive free email updates: