Kemenag Terus Berjuang Agar Barcode Sertifikat Vaksin Bisa Terbaca Saudi

Foto Ditjen PHU
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin, berharap Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tetap bersabar menghadapi ujian berupa pandemi  Covid-19 yang menyebabkan usaha umrah terkendala.

Pernyataaan itu disampaikan dalam kegiatan bertajuk Pembinaan Peningkatan Kinerja PPIU di Surabaya, Kamis (23/09/2021).

“Saya sangat berharap PPIU tetap bersabar menghadapi ujian berupa pandemi  Covid-19 yang menyebabkan usaha umrah terkendala,” kata Nur Arifin dalam keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah terus berupaya agar masyarakat Indonesia dapat segera diizinkan oleh Arab Saudi melaksanakan ibadah umrah. 

“Saya memahami psikologis pimpinan PPIU dan masyarakat muslim yang sudah gelisah menunggu kepastian umrah oleh Arab Saudi. Pemerintah terus berjuang baik diplomasi maupun upaya lainnya agar kita dapat segera diizinkan masuk Arab Saudi untuk umrah,” terangnya.

Dia meminta agar PPIU juga membantu pemerintah menyiapkan kesehatan jemaahnya yang masuk daftar umrah tunda sejak Februari 2020. PPIU diminta menginformasikan agar para Jemaah telah melaksanakan vaksin.

“Vaksin lengkap merupakan persyaratan Arab Saudi. Oleh karena itu kami juga meminta agar PPIU memastikan seluruh jemaahnya telah divaksin lengkap,” ujar Nur Arifin.

Terkait dengan kebijakan booster oleh Arab Saudi, Nur Arifin menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasinya. Dia menjelaskan bahwa persediaan vaksin booster dari jenis Pfizer, Moderna, Astra Zeneca, dan Johnson n’ Johnson jumlahnya masih terbatas.

Booster sedang disiapkan regulasinya oleh Kementerian Kesehatan karena seperti yang diketahui bersama bahwa saat ini stok sedang difokuskan untuk tenaga kesehatan. Namu demikian masyarakat tidak perlu khawatir karena Kemenkes juga akan megatur skema vaksin booster untuk Jemaah haji dan umrah,” terangnya.

Sedangkan khusus untuk persiapan sertifikat vaksin baik vaksin covid maupun vaksin booster, Nur Arifin menjelaskan bahwa hari ini (Kamis, 23/09/2021) dilakukan pembahasan khusus antara Kemenag, Kementerian Kesehatan,  dan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

“Hari ini kami rapat khusus membahas barcode sertifikat vaksin. Sertifikat yang diterbitkan harus dapat terbaca oleh sistem Arab Saudi melalui QR Code,” tandasnya. (hms|kmg|alfa)

Subscribe to receive free email updates: