TAFIR: Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 54 - 55

 


Al-Qur'an surah Al-Anbiyā' ayat 54

قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Dia (Ibrahim) berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.”

 Ayat ini menerangkan bahwa Ibrahim membalas jawaban mereka itu dengan menunjukkan keburukan perbuatan nenek moyang mereka yang menyembah selain Allah. 

Ibrahim mengatakan kepada ayahnya dan juga kaumnya, bahwa mereka semuanya berada dalam kesesatan, karena mereka menyembah patung dan berhala. 

Dengan perbuatan itu mereka telah jauh dari kebenaran dan menyimpang dari jalan yang benar. Mereka tidak berpegang kepada agama yang benar dan akal sehat. Yang menjadi pegangan mereka hanyalah keinginan hawa nafsu dan bisikan iblis.

Al-Anbiya' ayat 55

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَ
Mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau (hanya) bermain-main?”

Dalam ayat ini disebutkan jawaban Azar dan kaumnya kepada Ibrahim yaitu, apakah Ibrahim datang kepada mereka dengan membawa kebenaran, ataukah hanya ingin berolok-olok saja.

Dari ucapan mereka dapat disimpulkan beberapa pertanyaan seputar sikap mereka. 

Pertama, bahwa mereka setelah mendengarkan ucapan Ibrahim yang bersifat merendahkan martabat tuhan-tuhan mereka, dan menyatakan sesatnya perbuatan mereka, maka hati mereka mulai tergugah, karena ucapan semacam itu belum pernah terdengar di kalangan mereka. 

Kedua, karena melihat sikap Ibrahim yang bersungguh-sungguh dan keras dalam ucapannya, maka hati mereka mulai ragu terhadap kebenaran dan perbuatan mereka sendiri sebagai penyembah patung.

Ketiga, mereka meminta kepada Ibrahim agar memberikan bukti-bukti dan alasan-alasan yang menunjukkan kebenaran ucapan Ibrahim kepada mereka. 

Keempat, jika Ibrahim tidak dapat memberikan bukti-bukti tersebut, maka mereka menganggap Ibrahim hanya memperolok-olok mereka.

##Dari tafsir al-Qur'an Kemenag

Subscribe to receive free email updates: