Tahun Depan Menag Akan Bahas Haji dengan Saudi Lebih Awal


Pandemi virus corona yang menyerang di berbagai belahan dunia, merubah pola kehidupan termasuk juga merubah pola pelaksanaan haji. 

Pada Tahun 2020 pelaksanaan haji hanya diikuti oleh seribu orang. Padahal pada tahun-tahun sebelum pelaksanaan haji di Arab Saudi diikuti oleh jutaan jamaah.

Seperti terjadi pada tahun 2020, pada tahun 2021 pemerintah kembali memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah haji 1442 H/2021 M. 

Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap pandemi segera selesai dan tahun depan haji bisa diselenggarakan dalam kondisi lebih baik.

"Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi. Kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi," ujar Menag di Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Menurut Menag, tahun ini sebenarnya pemerintah telah melakukan persiapan dini untuk penyelenggaraan ibadah haji. 

Bahkan, Keputusan Menteri Agama yang diterbitkan Gus Yaqut setelah dilantik Presiden Jokowi adalah pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji. Tugasnya, melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji. Beragam skenario dan persiapan sudah dilakukan.

Namun, pandemi global masih mengancam. Saudi juga belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji, bahkan hingga hari ini, 29 Syawal 1442 H.

"Kebijakan pembatalan, karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jemaah. Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," tegasnya seperti dilansir website resmi Kemenag.

Menag menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh calon jemaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19. 

Menag juga menyampaikan terima kasih atas kesabaran jemaah haji Indonesia. "Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jamaah," tuturnya.

"Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji," tandasnya. (kmg|mnm)

Subscribe to receive free email updates: