Arab Saudi Akan Segera Umumkan Pelaksanaan Haji 2021, Apakah Indonesia Dapat Kuota?

Majid al-Qasabi (Foto ArabNews)
Arab Saudi dalam waktu dekat ini akan segera mengumumkan keputusan pelaksanaan haji 1442H (2021M), setelah pihak kerajaan merampungkan evaluasi terhadap  pandemi Covid-19. Demikian diungkapkan  pejabat menteri urusan media Saudi, Dr. Majid Al-Qasabi.

Pada konferensi pers yang diadakan di Riyadh pada Ahad (6/6/2021), Al-Qasabi mengatakan pihak berwenang Saudi sedang menindaklanjuti pembaruan (pandemi) dan menteri haji dan umrah dan kesehatan akan segera mengumumkan keputusan.

Dia mengatakan, karena varian Covid, penting untuk mengevaluasi kerusakan dari penyebaran virus dengan cermat dan benar: “Kami tidak ingin haji tahun ini menjadi episentrum penyebaran penyakit di Kerajaan atau dunia Islam.”

Menurutnya, Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan di sektor haji dan umrah, di tengah keadaan pandemi yang luar biasa.

Haji tahun lalu dan kembalinya umrah secara bertahap yang dimulai pada Oktober 2020 diizinkan setelah model yang aman dikembangkan, dengan fokus pada teknologi modern dan digitalisasi prosedur untuk menyediakan jamaah dengan layanan yang mereka butuhkan melalui berbagai opsi yang disediakan oleh kementerian.

Model yang berfokus pada teknologi ini termasuk aplikasi Eatmarna, yang memungkinkan pengguna untuk meminta izin (izin shalat, izin umrah, dan izin shalat di Rawdah) di masjid Makah dan Madinah.


 Lebih dari 20 juta orang telah mendapat manfaat dari aplikasi ini dan lebih dari 30.000 telah menggunakan layanan yang disediakan oleh pusat Inaya (perawatan) di Mekah dan Madinah, yang didirikan untuk melayani peziarah yang datang dari luar Saudi.

Disebutkan lagi, Kementerian Haji dan Umrah juga menyediakan layanan transportasi yang aman dengan mendirikan empat tempat untuk mengangkut jemaah dan jemaah haji ke dan dari Masjidil Haram di Makkah.

Asisten Wakil Sekretariat Kementerian Haji dan Umrah untuk jamaah haji dan umrah, Eng. Hesham Abdulmonem Saeed, mengatakan pada konferensi pers tersebut bahwa model umrah yang aman bertujuan untuk melindungi orang-orang berkunjung ke Masjidil Haram melalui slot waktu yang dipesan dan meningkatkan layanan yang diberikan kepada para peziarah melalui penerapan teknik paling modern untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka.

Dia mencatat bahwa aplikasi Eatmarna yang dikembangkan oleh Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) juga memverifikasi kesehatan pemohon izin.

Ia mengatakan, pekerjaan melayani jemaah haji merupakan kerja sama yang melibatkan sektor publik, swasta, dan sukarela.

“Ada kerja sama berkelanjutan antara Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Presidensi Umum Dua Masjid Suci dan semua otoritas terkait untuk membantu jemaah dan pengunjung melakukan haji dan umrah dengan mudah,” pungkasnya yang dilansir ArabNews. (an|azka)


Subscribe to receive free email updates: