Tempe Benguk Makanan "Ndeso" Jadi Favorit di Pasar Mitra Tani Semarang

Makanan yang dihasilkan oleh para petani bermacam-macam jenisnya. Salah satunya adalah "tempe benguk". Tempe benguk ini dahulu - tahun 60-70 an - cukup di kenal di masyarakat pedesaan. Tempe ini di Pasar Mitra Tani yang digelar Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Jumat (7/5/2021) pagi.saat  

Foto Diskominfo Semarang
Nuryanti (36), pengrajin tempe benguk dari Desa Candirejo Pringapus,  menjelaskan, tempe benguk berbahan dasar kacang parang (Canavalia ensiformis) atau kacang koro itu diminati para pengunjung. Di setiap gelaran Pasar Mitra Tani, dia bisa menjual lebih dari 200 bungkus. 

Uniknya lagi, dia tetap menggunakan daun pohon jati seperti kondisi masa lalu. Daun jati mudah didapat karena tempat tinggalnya memang berdekatan dengan hutan jati.

“Rasa tempe benguk memang khas. Saat ini sudah jarang penjual tempe benguk ini,” terangnya saat ditemui sedang berjualan di Pasar Mitra Tani yang dilansir Humas Jateng.

Menurut Nuryanti, dia bisa memperluas pemasaran aneka produk buatannya melalui Pasar Mitra Tani. Sebab, selama ini beberapa produk yang dihasilkannya hanya dijual di desa Candirejo, tempat tinggalnya.

Tak hanya dibuat tempe, Nuryanti juga mengolah kacang parang menjadi kudapan rempeyek yang renyah. Dia berharap, Dispertanikap terus membantu pemasaran aneka produk pelaku usaha mikro dan kecil seperti dirinya.

Kepala Dispertanikap melalui koordinator Pasar Mitra Tani Yohana Diah Haryuni menjelaskan, pihaknya memang memperluas pasar pelaku UMKM terutama pertanian lewat Pasar Mitra Tani.

“Sementara ini dilaksanakan di halaman kantor dinas setiap hari Jumat. Ke depan, akan diperluas sampai ke tingkat kecamatan secara bergilir,” jelasnya.

Disampaikan, selain memfasilitasi pemasaran para pelaku usaha pertanian, Dispertanikap juga menjalin dengan mitra untuk menyediakan kebutuhan pokok murah. Beberapa komoditas, seperti telur, beras, dan gula pasir dijual di bawah harga pasar.

Pengunjung Pasar Tani Wekas Sawitri, mengaku senang ada Pasar Mitra Tani. Dia berharap Dispertanikap terus menggenjot pemasaran produk pertanian dan olahannya lewat kegiatan sejenis.

“Saya bisa berbelanja produk lokal bermutu dengan murah dan mudah. Termasuk bisa menemukan tempe benguk kesukaan saya sejak dulu,” katanya. (hms|alfa)

Subscribe to receive free email updates: