Harini Umat Muslim di Seluruh Dunia Merayakan Idul Fitri 1442H

Ratusan juta  Muslim di seluruh dunia melakukan sholat Idul Adha pada hari Kamis (13/5/2021) dengan berbagai tingkat pembatasan yang diberlakukan karena Covid-19 maupun karena adanya perang.

Shalat Idul Fitri di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad Jalan Perak Kuala Lumpur, Kamis 13 Mei 2021. ANTARA Foto/Agus Setiawan (1)
Ada beberapa kesamaan dalam cara Muslim merayakan Idul Fitri di seluruh dunia, dengan shalat dan jika memungkinkan dengan keluarga dan teman.

Di Ukraina, Eropa Timur, tradisi muslim di sana memanggang kue, pergi piknik, dan mengatur barbekyu di hutan.

Di Gaza, umat Islam melakukan shalat meskipun terjadi  pertempuran sengit dengan Israel.

Dan di China - di mana pemerintah menghadapi kritik keras atas perlakuannya terhadap muslim minoritas - komunitas Muslim Beijing berkumpul untuk sholat Idul Fitri di Masjid Niujie - masjid terbesar dan tertua di ibu kota itu.

Di Afghanistan, gencatan senjata tiga hari telah disetujui oleh pasukan Taliban dan Afghanistan yang berperang, yang mulai berlaku pada hari Kamis.

Indonesia - negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia - untuk tahun kedua susana Idul Fitri masih terkena dampak pandemi virus corona.

Banyak masjid harus ditutup dan pembatasan pergerakan telah memengaruhi pertemuan keluarga. Larangan mudik lebaran pun diterapkan.

Bahkan di negara-negara non-Islam, orang-orang Islam akan menghadiri masjid  untuk sholat meskipun ada pemberlakuan pembatasan karena covid-19.

Pelaksanaan shalat dan khotbah Idul Fitri 1442 H di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad Jalan Perak Kuala Lumpur, Kamis, dibatasi hanya 50 orang untuk membendung penularan Covid-19.

Pintu masuk masjid yang berlokasi di dekat Stasiun LRT Masjid Jamek tersebut dijaga petugas dan hanya mereka yang datang lebih awal yang bisa masuk ke dalam masjid selebihnya melaksanakan shalat Idul Fitri di luar masjid.

Untuk masuk ke dalam masjid harus melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol Covid-19 yakni memakai masker, mengukur suhu badan dan memindai aplikasi MySejahtera.

Khotib Sholat Idul Fitri disampaikan oleh Yahya Mahyuddin Bin Utah Said. Yahya menyatakan bahwa Idul Fitri disambut dengan kegembiraan dan keprihatinan oleh umat Islam.

Gembira karena sudah bisa menuntaskan ibadah puasa Ramadhan sedangkan prihatin karena dilaksanakan dalam suasana Covid-19 dan insiden penyerbuan Masjidil Aqsa oleh pasukan tentara zionis Israel.

Sementara itu saat khotbah Yahya meminta maaf kepada jamaah asal Bangladesh dan Filipina yang tidak bisa memasuki masjid karena keterbatasan.

Aturan keterbatasan jamaah juga diterapkan di Masjid Kampung Baru, Masjid Wilayah Persekutuan dan Masjid Negara.

Pelaksanaan Sholat Id tidak hanya di masjid namun juga pada sejumlah kondominium seperti di Vila Putra Condominium Jalan Tun Ismail.

Sedangkan sholat Idul Fitri yang direncanakan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dibatalkan sesuai himbauan dari Majelis Keselamatan Negara (MKN).

Sejumlah warga negara Indonesia yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia memilih shalat di rumah sendiri namun ada juga yang mendirikan jamaah di sekretariat masing-masing seperti Ranting Kepong. (arabnews|antara|azka)

Subscribe to receive free email updates: