Meningkatkan Kualitas Guru Madin BDK Semarang Gelar Pelatihan Manajemen Pembelajaran
Guru Madrasah Diniyyah (Madin) di Kabupaten Demak hari ini Senin, (05/04/2021) hingga Sabtu mendatang mendapat pelatihan manajemen pembelajaran Madrasah Diniyyah dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.
Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Demak yang diikuti oleh 40 peserta dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam kesempatan pertama, BDK Semarang selaku penyelenggara menyampaikan laporannya. Laporan disampaikan oleh Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi, H. Abdul Wakhid Amsa mewakili Kepala BDK Semarang.
pelatihan guru madin kabupaten demak (foto-foto kemenag jateng) |
Selama mengikuti pelatihan, para peserta akan mendapatkan hak materi pengajaran dan pelatihan, baik dari widyaiswara maupun dari pejabat Kankemenag. Selain itu mereka akan mendapat konsumsi, uang saku dan transport sesuai ketentuan, serta mendapat surat tanda tamat pelatihan.
Adapun waktu pelaksanaannya mulai jam 08.00 s.d 17.00 WIB. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19.
Sementara itu Kasubbag TU Kankemenag Demak, H. Nur Fauzi selaku tuan rumah mewakili Kepala Kantor menyambut baik atas penyelenggaraan pelatihan ini.
Ia mengungkapkan jumlah Madin di Kabupten Demak tidak kurang dari 400 lembaga. Hampir setiap dukuh di Kabupaten Demak memiliki lembaga pendidikan non formal ini. Menurutnya selama ini jarang sekali mendapatkan pelatihan. Oleh karena itu ia berharap para peserta dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh.
“Anda adalah orang yang terpilih dari sekian puluh ribu ustadz-ustadzah di Kabupaten Demak, oleh karena itu ikuti pelatihan ini dengan baik,” pintanya.
Untuk memotivasi para peserta, ia berusaha menjelaskan tentang posisi strategis seorang guru dalam hal peningkatan kualitas sebuah pendidikan.
“Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu madrasah kata kuncinya adalah peningkatan profesionlitas guru. Output yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang berkualitas pula. Sedangkan proses pembelajaran dipengaruhi oleh peran seorang guru. Di sinilah peran strtegis guru dalam hal peningkatan kualitas madrasah,” ungkapnya.
Selaras dengan harapan yang disampaikan oleh widyaiswara, H. Nur Fauzi juga berharap kepada para peserta bahwa setelah mendapat pelatihan itu mereka mau mengembangkan dan mendesiminasikan kepada rekan sejawatnya, sehingga ilmu yang diperoleh dapat berkembang dan lebih bermanfaat untuk banyak orang.
Melihat penting dan berpengaruhnya seorang guru kepada anak didiknya, Nur Fauzi sebelum mengakhiri sambutannya berpesan kepada para peserta, ”Tanamkan nilai moderasi beragama pada anak didik kita. Doktrinasikan kepada mereka dengan nilai Islam yang tawasuth, tawazun dan Islam yang rahmatan lilalamin.”
Menurutnya hal ini sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia yang heterogen baik ras, suku dan agamanya guna menjaga kerukunan beragama dan keutuhan bangsa. (kmg|ulul).