Masuki Era Digital, Kepala Madrasah Diminta Kuasai Pola Pikir Komputatif
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI meminta para Kepala Madrasah membekali diri dengan Computional Thinking.
Dirjen Pendis Ali Ramdhani (Ditjen Pendis) |
Skill Computational Thingking (CT) bagi Kepala Madrasah sangat penting karena ia dituntut dapat mengatasi persolan di madrasah dan mencari solusi yang output-nya dilaksanakan oleh banyak agen seperti komputer, robot, atau manusia.
“Kepala madrasah harus lebih cepat membaca masalah dan menyelesaikannya secara cepat,” ujar Ali Ramdhani saat memberikan arahan pada acara Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah di Bogor, Senin lalu (5/4/2021).
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini melanjutkan, kepala madrasah harus menjadi yang pertama membekali diri dengan cara berpikir komputatif tersebut, lalu membekali siswanya dengan keahlian yang sama.
Kecerdasan komputasi pada saat ini adalah muara dari kebutuhan keterampilan yang dikenal dengan istilah 4C Pembelajaran Abad 21 yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication.
CT merupakan kemampuan yang mampu memberikan pengetahuan bagaimana mereka menemukan masalah, mengurai masalah, mendefinisikan masalah, menyelesaikan masalah hingga menemukan solusi.
Ini merupakan salah satu program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag saat ini. Ia menjadi penggerak bagi implementasi tiga sasaran startegis Ditjen Pendis, yaitu peningkatan kualitas karakter siswa, peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dan peningkatan kualitas tata kelola kelembagaan yang efektif, transparan dan akuntabel. (alfa).
http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=11943#.YG5Mmh8zbIU