Keutamaan Surah Al-Ikhlas

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad Az-Zuhali, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Amr, dari Ibnu Abu Hilal, bahwa Abur Rijal alias Muhammad ibnu Abdur Rahman pernah menceritakan kepadanya dari ibunya (yaitu Amrah binti Abdur Rahman) yang dahulunya berada di dalam asuhan Siti Aisyah Radhiyallahu Anhu istri Nabi SAW  dari Aisyah RA, bahwa Nabi mengangkat seorang lelaki sebagai pemimpin suatu pasukan khusus untuk suatu tugas. 

Lelaki itu menjadi imam shalat dari para sahabatnya dan ia selalu mengakhiri bacaan shalatnya dengan surat Al-Ikhlas. Setelah pasukan khusus itu pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi SAW, maka Nabi  bersabda, "Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia melakukan hal itu," lalu mereka bertanya kepadanya, dan ia menjawab, "Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam salatku." 

Setelah hal itu disampaikan kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, maka Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda:

«أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحِبُّهُ»

Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya.

Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab tauhidnya. Dan di antara mereka ada yang menggugurkan penyebutan Muhammad Az-Zuhali dan menjadikannya melalui riwayat Ahmad ibnu Saleh. Imam Muslim telah meriwayatkan hadis ini dan juga Imam Nasai melalui Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Sa'id ibnu Abu Hilal dengan sanad yang sama.

Hadis lain.

Imam Bukhari mengatakan di dalam kitab shalat-nya, bahwa Ubaidillah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas Radhiyallahu Anhu yang telah mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki menjadi imam suatu jamaah di Masjid Quba, manakala dia telah membaca Al-Qur'an yang mengawali shalatnya, lalu ia mengiringinya dengan bacaan surat Al-lkhlas, setelah itu ia membaca surat yang lainnya. 

Hal ini ia lakukan pada tiap rakaat. Maka para sahabatnya (teman-temannya) berbicara kepadanya, "Sesungguhnya engkau telah membaca surat ini, tetapi kelihatannya engkau merasa tidak cukup dengannya, lalu engkau baca surat lainnya. Maka adakalanya engkau baca surat ini saja, atau engkau tinggalkan surat ini dan membaca surat lainnya tanpanya."

Lelaki itu menjawab, "Aku tidak akan meninggalkannya (surat Al-lkhlas), jika engkau mau menjadikan diriku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian." Sedangkan mereka memandang lelaki ini sebagai orang yang paling diutamakan oleh mereka, dan mereka tidak suka bila diimami oleh selainnya.

Ketika Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam datang berkunjung kepada mereka, maka mereka menceritakan kepada beliau berita tersebut, lalu beliau Shalallahu'alaihi Wasallam bertanya, "Hai Fulan, apakah yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu, dan mengapa engkau selalu menetapi surat ini dalam tiap rakaatmu?" Lelaki itu menjawab, "Aku menyukainya." MakaNabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

«حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ»

Kecintaanmu kepada surat (Al-lkhlas) ini dapat memasukkanmu ke dalam surga.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara ta'liq dengan tegas dan sanad yang sama. Abu Isa At-Turmuzi di dalam kitab Jami'nya telah meriwayatkan hadis ini dari Al-Bukhari, dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Abdul Aziz ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Ubaidillah ibnu Umar, lalu disebutkan hal yang semisal. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa riwayat melalui Ubaidillah, dari Sabit berpredikat garib.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa Mubarak ibnu Fudalah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas, bahwa pernah ada seorang lelaki berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat) Al-Ikhlas." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.

Hadis yang diriwayatkan secara ta'liq oleh Imam Turmuzi ini telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya secara muttasil; untuk itu ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah menceritakan kepada kami Mubarak ibnu Fudalah, dari Sabit, dari Anas Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, lalu bertanya, "Sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas)." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.

Hadis yang menyatakan bahwa surat Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepadaku Malik, dari Abdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Abdur Rahman ibnu Abu Sa'sa'ah, dari ayahnya, dari Abu Sa'id, bahwa pernah ada seorang lelaki mendengar lelaki lainnya membaca firman-Nya: Katakanlah, "Dialah Allah YangMahaesa.”(Al-Ikhlas: 1), hingga akhir surat.

Surat ini dibacanya berulang-ulang (dalam salat sunatnya). Dan pada pagi harinya lelaki yang mendengar itu datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, lalu menceritakan hal tersebut kepada beliau seakan-akan ia menilainya terlalu sedikit apa yang dibaca lelaki tersebut. MakaNabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لِتَعْدِلُ ثُلْثَ الْقُرْآنِ»

Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya surat Al-lkhlas itu benar-benar sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.

Di hadis lain  Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Hafs, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, telah menceritakan kepada kami Ibrahim dan Ad-Dahhak Al-Masyriqi, dari Abu Sa'id Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, "Apakah tidak mampu seseorang dari kamu membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?" Hal itu terasa berat oleh mereka, lalu mereka berkata, "Siapakah di antara kami yang mampu melakukannya, wahai Rasulullah?" Maka Rasulullah SAW bersabda:

«اللَّهُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ ثُلْثُ الْقُرْآنِ»

Allahul Wahidus Samad (surat Al-lkhlas) adalah sepertiga Al-Qur’an. ##Dari tafsir Ibnu Katsir

Subscribe to receive free email updates: