Pelaku Usaha Umrah dan Haji Masih Menunggu Keputusan Pemerintah Arab Saudi

Pelaku usaha travel yang mengurusi perjalanan haji dan umrah di Indonesia hingga saat ini masih menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah ibadah haji 1442H atau 2021

Amien Balubaid (Foto Dok/Ist)

Mereka berharap situasi pandemi Covid-19 membaik, sehingga segera ada kepastian mengenai pelaksanaan umrah dan haji tersebut.

Pemerintah Arab Saudi, diungkapkan pemilik Balubaid Tour and Travel, Amien Balubaid,  meminta negara-negara Islam untuk menunggu keterangan lebih lanjut sebelum membuat rencana lebih lanjut terkait pelaksanaan haji 2021

"Mudah-mudahan dalam dua bulan ke depan situasi COVID-19 akan membaik, karena vaksin sudah tersedia," kata Amien kepada wartawan, Senin beberapa waktu lalu (15/2/2021).

Ketua Komite Pariwisata Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta ini mengungkapkan adanya kekhawatiran jamaah haji Indonesia karena belum adanya kepastian soal pelaksanaan ibadah haji 2021.

"Kami terus-menerus melakukan komunikasi dengan otoritas Saudi, yang sampai saat ini meminta menunggu keputusan akhir soal pelaksanaan ibadah haji," kata Amien.

Hingga saat ini, katanya, Indonesia belum ada penandatanganan kerja sama dengan Arab Saudi terkait haji 2021. 

Menurutnya, sebelum adanya pandemi corona,  penandatanganan kesepakatan tersebut terlaksana pada November tahun lalu, tapi hingga saat ini Arab Saudi belum menandatangani MoU dengan negara mana pun.

Diungkapkan Amien, Pemerintah Saudi sedang memantau situasi dan kondisi COVID-19 serta mengumpulkan data dari semua negara. "Pemerintah Saudi akan segera memberi tahu pemerintah Indonesia setelah situasinya membaik," katanya.

Amien berharap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama bisa membangun komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi. 

"Pemerintah Saudi cukup sterek dalam pengawasan pandemi virus COVID ini. Diharapkan pemerintah melalui Kementerian Agama bisa membangun komunikasi dengan pemerintah saudi dan segera mengadakan pertemuan dengan pemerintah Saudi untuk menjelaskan situasi dan kondisi saat ini," ujar Amien.

Sebagai informasi, Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan sebanyak 10.000 muslim untuk melaksanakan ibadah haji tahun lalu. Keputusan ini diambil mengingat pandemi Covid-19 sedang dalam titik tinggi penyebarannya di seluruh dunia. (sindo|alman).

 

Subscribe to receive free email updates: