Menag Yaqut Ungkaap Tiga Potensi Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren

Kementerian Agama  tengah berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren. Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, hal itu bisa dilakukan karena setidaknya pesantren memiliki tiga potensi.

Foto Humas Kemenag/Fkusuma

Ketiga potensi kemandirian ekonomi pesantren ini dipaparkan pria yang akrab disapa Gus Yaqut dalam Milad Pesantren Motivasi Indonesia ke-9 yang digelar secara daring, Ahad (28/2/2021).

"Setidaknya ada tiga potensi besar yang dimiliki oleh pondok pesantren dalam perannya memandirikan ekonomi umat," tegas Gus Yaqut dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Humas Kemenag.

Pertama, kata Menag, potensi itu ada dalam diri santri. Ini potensi besar karena santri jumlahnya luar biasa. "Jumlah yang sangat banyak itu bisa menjadi modal luar biasa memandirikan umat," katanya. 

Kedua, peran pondok pesantren sebagai penghubung masyarakat sekitar. "Beberapa waktu lalu, Kiai NH sudah menceritakan kepada saya, bagaimana Pesantren Motivasi Indonesia ini bisa menjadi penghubung antara UMKM pesantren dengan pasar dan konsumen," ujarnya.

"Ini sangat luar biasa dan saya kira bisa menjadi contoh bagi yang lain," sambungnya.

Potensi ketiga, peran pesantren dalam pengumpulan zakat dan wakaf umat. Selama ini, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf.  

"Tiga potensi yang dimiliki ini sangat berpotensi untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren dan membangun kekuatan ekonomi umat," terangnya.

"Bila potensi ini dioptimalkan maka  kemandirian ekonomi tidak hanya menyejahterakan pesantren, tapi masyarakat sekitar," tandasnya.

Subscribe to receive free email updates: