Delapan Dari 10 Wanita Muda di Eropa 'Batasi Bepergian' Takut Diserang atau Dilecehkan

Sebagian besar wanita muda Eropa membatasi ke mana mereka pergi atau dengan siapa mereka menghabiskan waktu karena takut akan penyerangan atau pelecehan, Demikian diungkapkan sebuah lembaga risetdi Uni Eropa, Jum'at (19/2/2021).

dua wanita berjalan menyusuri regent street, salah satu jalan perbelanjaan utama london, nggris. (reuters)
"Yang mengejutkan, 83 persen wanita berusia antara 16 dan 29 tahun membatasi ke mana mereka pergi atau dengan siapa mereka menghabiskan waktu untuk melindungi diri mereka sendiri," kata laporan dari Fundamental Rights Agency (FRA) yang berbasis di Wina yang dilansir alarabiya.net.

Angka tersebut adalah salah satu temuan dalam laporan FRA tentang pengalaman korban kejahatan, berdasarkan survei yang diselesaikan oleh hampir 35.000 orang di seluruh UE, serta di Inggris dan Makedonia Utara.

“Kami melihat bahwa pengalaman pelecehan yang bersifat seksual, yang secara spesifik berdampak pada perempuan, sering terjadi di ruang publik yang melibatkan pelaku yang tidak diketahui perempuan,” kata penulis laporan Sami Nevala kepada AFP.

“Pengalaman ini kemudian tercermin dalam persepsi remaja putri tentang tempat-tempat yang dapat mereka kunjungi dengan aman dan waktu ketika mereka dapat pergi dengan selamat. Ini masalah besar dalam hal kesetaraan, karena itu menunjukkan bahwa perempuan tidak dapat menggunakan ruang publik secara setara dengan laki-laki,” tambahnya.

Laporan tersebut menunjukkan pemisahan gender, dengan hanya 58 persen pria dalam rentang usia yang sama mengatakan bahwa mereka akan membatasi perilaku mereka dengan cara yang sama.

Menurut FRA, hampir satu dari 10 orang di UE mengalami kekerasan dalam lima tahun survei, mulai dari tiga persen hingga 18 persen tergantung pada negaranya.

Kaum muda, etnis minoritas, mereka yang tidak mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual dan penyandang disabilitas mengalami tingkat kekerasan yang lebih tinggi daripada yang lain, tambah laporan itu.

Angka-angka tersebut juga menyoroti masalah kejahatan yang tidak dilaporkan, yang menunjukkan bahwa hanya 30 persen dari insiden yang melibatkan kekerasan fisik - dan hanya 11 persen dari insiden yang melibatkan pelecehan - dilaporkan. (alarabiya|azka).

Subscribe to receive free email updates: