Dalam Musrenbang RKPD Jawa Tengah, Kepala Bappenas Menyampaikan Isu Strategis
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebuh digelar secara virtual, pada hari Rabu, 10 Februari 2021.
foto humas bappenas |
Dalam sambutannya, Menteri Suharso menyampaikan beberapa arahan untuk pembangunan Provinsi Jawa Tengah.
“Berdasarkan
hasil analisis sumber pertumbuhan (growth diagnostic) yang kami
lakukan, setidaknya ada tiga faktor yang menghambat pertumbuhan Provinsi
Jawa Tengah,” ucapnya dilansir Humas Bappenas.
Menteri
Suharso menjelaskan, faktor pertama adalah kualitas SDM yang belum
memadai. Pendidikan masih menjadi isu sentral karena rata-rata lama
sekolah dan APM pendidikan jenjang sekolah dasar masih rendah.
“Faktor
kedua adalah SDM ketenagakerjaan di mana tenaga kerja lulusan sekunder
dan tersier di Provinsi Jawa Tengah masih tergolong rendah. Adapun
faktor penghambat terakhir adalah pembiayaan, dimana share penyaluran
kredit terhadap PDRB tinggi, namun penyaluran kredit konsumsi kredit
investasi rendah,” lanjutnya.
Dalam
forum Konsultasi Triwulanan Bappenas-Bappeda telah diidentifikasi tiga
isu strategis yang memerlukan pendekatan lintas-sektor. Isu pertama,
tingginya angka kemiskinan di perdesaan. Isu kedua, rendahnya kualitas
SDM untuk memenuhi kebutuhan industri. Isu ketiga, ketertinggalan
infrastruktur di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah.
“Kami
yakin bahwa Provinsi Jawa Tengah dapat merespon ketiga isu strategis
tersebut dengan baik, melalui kebijakan pembangunan untuk percepatan
penanggulangan kemiskinan di perdesaan, peningkatan kualitas SDM dan
keselarasan pendidikan kejuruan dengan industri prioritas, dan
pemerataan infrastruktur di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah,” ujar
Menteri.
Dalam RKP 2022,
proyek prioritas strategis (major project) dalam RPJMN 2020-2024 tetap
menjadi fokus perencanaan dan pendanaan, termasuk yang berlokasi di
Provinsi Jawa Tengah.
“Berkenaan
dengan ini, kami berharap pemerintah daerah dapat mensinergikan RKPD
dengan prioritas RKP 2022, utamanya dalam memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan proyek-proyek prioritas tersebut,” tutup Menteri. (rls|ulul).