IAIN Tulungagung Gelar Wisuda Secara Drive Thru

Dalam masa pandemi covid-19 ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menggelar wisuda ke 27 secara drive thru. Wisudawan naik kendaraan masing-masing, lalu dilakukan prosesi wisuda dengan pemindahan tali toga oleh Rektor.

Kegiatan wisuda ini dilaksanakan bertahap, mulai Selasa, Rabu, Kamis, dan terakhir hari Sabtu (14/11/2020). Hari Jum’at tidak digelar wisuda.

Kepala Biro AUAK IAIN Tulungagung, Samsi mengatakan, total ada 1.582 orang yang diwisuda. Jumlah ini terdiri atas 121 wisudawan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), 811 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 61 orang dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan 461 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Selain itu, ada 128 wisudawan Program Pascasarjana, terdiri atas 109 orang dari program magister dan 19 orang dari program doktor.

Peserta wisuda tampak menggunakan beberapa macam kendaraan, antara lain mobil dan sepeda motor. Ada juga yang mengendarai sepeda onthel, becak, dokar bahkan mesin pembajak sawah. Secara umum wisuda berjalan lancar, meski sempat ada dua mobil yang mogok, dan bisa segera diatasi.

Foto foto Humas IAIN Tulungagung

Salah seorang wisudawan, Sofi Khoirun Nisa mengaku senang dengan terlaksananya wisuda tersebut. Menurutnya, meski dilaksanakan secara drive thru, dia mengaku tetap gembira. “Menurut saya ada plus minusnya ya. Plusnya tetep bisa wisuda, terus studinya telah berakhir,” katanya, Sabtu (14/11).

Adapun minusnya, menurut Sofi, karena dilaksanakan secara drive thru, para peserta wisuda tidak bisa berkumpul bersama teman-temannya.

Baca juga: Pandemi Corona, UIN Semarang Wisuda 1.661 Mahasiswanya Secara Daring

Baca juga: IAIN Samarinda segera Wisuda 754 Sarjana

Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin mengatakan bahwa wisuda kali ini dilakukan secara drive thru karena untuk menghindari risiko penularan pandemi Covid-19. Dia juga mengatakan bahwa wisuda secara drive thru ini menjadi pilihan terakhir, mengingat banyak masukan dari para mahasiswa supaya wisuda tidak dilaksanakan secara online.

“Namanya ini darurat, jadi ya yang penting bisa terlaksana, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Rektor dalam siaran pers Humas IAIN Tulungagung.

Kenapa dibagai empat tahap? Rektor menjelaskan karena wisudawan lebih dari 1500, sementara durasi wisuda drive thru cukup lama. Pertimbangan lainnya terkait ketersediaan lahan parkir mobil di area kampus, sehingga wisuda digelar bertahap dalam empat hari.

Maftuhin menambahkan, pihaknya juga memberi pilihan wisudawan untuk mengikuti secara online, terutama yang rumahnya jauh. Kampus telah memfasilitasi mereka dengan aplikasi Zoom.

Wisuda ke-27 IAIN Tulungagung juga diikuti satu wisudawan pendeta Kristen. Namanya, Ruslan Suprapto. Dia lulus dengan gelar Magister Agama dari Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Pascasarjana IAIN Tulungagung.

Ditanya mengapa kuliah di Pascasarjana IAIN Tulungagung dan mengambi program studi AFI, Ruslan mengaku gemar belajar dan menuntut ilmu. Dan di IAIN Tulungagung, dia tertarik dengan jurusan tersebut karena ingin menambah hasanah keilmuannya setelah sebelumnya dia pernah menyelesaikan S-1 jurusan hukum di Malang dan S-1 jurusan pendidikan di Jakarta. (rls|alfa).

Subscribe to receive free email updates: