IAIN Purwokerto Akan Bertransformasi ke Universitas

Foto Sugito/Kemenag
IAIN Purwokerto akan bertransformasi ke universitas. Rencana ini diungkapkan  Menteri Agama Fachrul Razi didaulat menyampaikan orasi ilmiah dengan tema "Orientasi Transformasi Kelembagaan IAIN Purwokerto menuju UIN Prof KH  Saifuddin Zuhri dan Prospek Alumni PTKIN."

Orasi ilmiah tersebut bertepatan dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto  menggelar  wisuda program Pascasarjana ke-14, Sarjana ke-47 dan Ahli Madya ke-22 secara virtual, Selasa (24/11/2020).  

Menag menyebutkan transformasi IAIN menjadi UIN juga harus diterjemahkan sebagai upaya sistematis untuk mewujudkan cita-cita mengintegrasikan islam dengan ilmu pengetahuan. Dikotomi ilmu yang telah berjalan ratusan tahun, harus mampu dipecahkan dengan ikhtiar integrasi ilmu dengan kelahiran UIN. 

"Para saintis dan dokter lulusan UIN, sejatinya adalah orang-orang yang mempunyai kapasitas ilmu pengetahuan sains dan kedokteran yang diimbangi dengan pengetahuan keislaman yang baik. begitu pula dalam bidang ilmu-ilmu lain yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti filsafat, ekonomi, arsitektur, politik, hukum, dan sosial humaniora," ujar Menag.

Dijelaskan Menag transformasi kelembagaan UIN akan memberikan kesempatan yang luas bagi para alumninya untuk berkhidmah pada berbagai bidang pengabdian. Munculnya berbagai program studi dan fakultas yang beragam akan melahirkan tenaga-tenaga professional dan penggerak masyarakat yang akan mengisi posisi-posisi strategis di semua sektor kehidupan. 

Baca juga: Rektor IAIN Purwokerto: Aktivis Mahasiswa Harus Tebarkan Nilai Keadaban

Baca juga: Sebanyak 11 IAIN Akan Jadi Universitas Islam Negeri

Pada saat masih berstatus IAIN gerak dan khidmah alumni relatif masih terbatas pada bidang-bidang keagamaan, namun setelah menjadi UIN akan lahir dokter, diplomat, arsitek, ekonom, ahli hukum, guru, penulis, sastrawan dan lain sebagainya. 

"Transformasi menjadi UIN dengan demikian akan mengubah paradigma masyarakat bahwa alumni UIN adalah profil sarjana yang tidak saja menguasai ilmu-ilmu agama tetapi juga ilmu-ilmu umum," ujar Menag seperti dilansir situs resmi Kemenag RI.

Dalam wisuda yang digelar virtual ini dihadiri Rektor IAIN Purwokerto, H.Moh Roqib, Bupati Banyumas dan SKPD, Ketua dan anggota senant akademik IAIN Purwokerto, para guru besar dan dosen serta orangtua wali wisudawan/wisudawati.

"Kita semua ikut merasa berbahagia, menyaksikan prosesi wisuda sebagai penanda capaian akademik seseorang. Titian panjang yang penuh liku, kerja keras, komitmen perjuangan dan pengorbanan dari seorang mahasiswa, kini telah berbuah manis menjadi magister, sarjana, dan ahli madya," kata Menag. 

Disampaikan Menag menjadi Ahli Madya, Sarjana dan Magister adalah impian bagi banyak orang. bukan semata-mata panggilan intelektual, tetapi juga panggilan moral dan sosial, sebagai lapisan intelektual untuk memberdayakan diri dan menajamkan perannya di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Menag menjadi intelektual hakikatnya adalah menjadi rantai penghubung (sanad keilmuan) antara generasi masa lalu, sekarang dan generasi yang akan datang. Ilmu pengetahuan harus senantiasa diwariskan melalui pendidikan yang terus menerus, untuk membentuk peradaban kemanusiaan yang luhur. (kmg|azka).

Subscribe to receive free email updates: