Presidensi Masjidil Haram Telah Siap Menyambut Kedatangan Jamaah Umroh Tahap 2

Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram telah menyelesaikan  persiapan untuk menghadapi arus besar jamaah dan jamaah Umrah karena tahap kedua akan dimulainya kembali umroh secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci akan dimulai pada 18 Oktober. (Rabi Al-Awwal 1).

Lebih dari 600.000 jamaah akan diberikan izin untuk melakukan sholat di Masjidil Haram bersama dengan  250.000 jemaah umrah sebagai bagian dari umroh tahap kedua, yang akan berakhir pada 31 Oktober.

Hani Haider, juru bicara kepresidenan Dua Masjid Suci, mengatakan kepresidenan telah menyusun sistem layanan dan prosedur terintegrasi sebagai bagian dari peningkatan tindakan pencegahan terhadap virus corona.

“Kepresidenan telah menggandakan jumlah kampanye sterilisasi dan desinfeksi di Masjidil Haram dan fasilitas pada pelaksnaan umroh fase kedua. Masjidil Haram saat ini terus dilakukan penseterilan 10 kali sehari, dan jalur khusus sudah dialokasikan untuk jemaah dari titik-titik kumpul yang mereka pilih saat mendaftar haji melalui aplikasi Eatmarna, ”tambahnya.

Haider mendesak para jemaah umroh untuk secara ketat mematuhi langkah pencegahan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran virus corona.

“Para peziarah harus mematuhi slot waktu yang ditentukan dalam izin yang diberikan kepada mereka dan harus menjaga batas waktu masuk dan keluar Masjidil Haram. Jamaah harus menjaga jarak fisik satu  sama lain, memakai masker, membersihkan tangan secara teratur,” ujarnya. 

Para jamaah juga akan diizinkan untuk mengunjungi Rawdah Sharif dan area masjid tua di Masjid Nabawi di Madinah mulai 18 Oktober dan seterusnya. 

Masjid Nabawi dibuka untuk jamaah untuk sholat wajib mulai 31 Mei tahun ini. Jemaah perlu mendaftar melalui Aplikasi Eatmarna untuk mendapatkan izin umrah serta mengunjungi Masjidil Haram dan Rawdah di Masjid Nabawi.

Jemaah haji asing akan diizinkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Rawdah mulai 1 November, yang menandai dimulainya fase ketiga yang merupakan pencabutan bertahap dari penghentian layanan umroh.

Tahap pertama dimulainya kembali layanan Umrah dimulai pada 4 Oktober, setelah dilakukan penutupan selama tujuh bulan. (saudigazette|azka).

Subscribe to receive free email updates: