Para Dai Diminta Respon Ghirah Keberagamaan Kaum Millenial


Wakil Menteri Agama Zainut Tauhidi Sa’adi meminta agar para penceramah agama dapat merespon semangat atau ghirah keberagamaan kaum millennial. Pesan ini disampaikan Wamenag saat membuka Penguatan  Kompetensi Penceramah Agama di Makassar. 

Acara yang digelar Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan ini diikuti puluhan penceramah agama Islam atau yang biasa disebut da’i.  

Menurut Wamenag, sejalan perkembangan zaman, permasalahan keumatan semakin beragam. Arus informasi dari luar juga semakin deras dengan membawa sejumlah ide dan nilai yang tidak sepenuhnya relevan dengan keberagamaan di Indonesia. Hal itu menjadi tantangan para penceramah, khususnya di tengah kehausan kaum millennial terhadap informasi. 

“Para da’i dan penceramah harus hadir dan memberi solusi terhadap ghirah keberagamaan umat. Cara dan metode penyampaian serta wawasan penceramah sangat menentukan tersampaikannya materi dakwah kepada para millennial,” pesan Wamenag di Makassar, Sabtu (10/10/2020).

“Umat saat ini menunggu bimbingan dan penyuluhan dari para dai, untuk memberi solusi dan pencerahan dalam berbagai persoalan keagamaan,” lanjutnya dilansir situs Kemenag.

Wamenag menyampaikan menyampaikan terimakasih kepada para dai yang telah membimbing umat, khususnya di Sulawesi Selatan. ‘Atas nama Kementerian Agama, saya menyampaikan ribuan terima kasih kepada seluruh da’I dan da’iah, tokoh agama dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembinaan keummatan,” ujar Wamenag.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel Khaeroni menyampaikan bahwa penguatan kompetensi penceramah agama ini mengangkat tema “Dakwah Bil Hikmah”. Dia berharap kekgiatan ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi para da’i dan penceramah. 

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan peceramah dalam mendorong pengetahuan keagamaan masyarakat, sekaligus meningkatkan jaringan silataruhim antar penceramah agama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wamenag didampingi Khaeroni menyerahkan bantuan kepada ormas dan majelis taklim. Bantuan ormas diserahkan kepada PW Isnu Sulsel, Forum Santri Nasional Sulsel, Idaroh Wustho Sulsel, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, dan PW Muslimat NU Provinsi Sulsel. Masing-masing ormas mendapat bantuan Rp30 juta. 

Sementara bantuan Majelis Ta’lim diberikan kepada Majelis Ta’lim Al Ikhlas,  Ummu Sholehah,  Khaerunnisa,  Lailatul Qadri, dan Majelis Ta’lim Ar’rahim. Bantuan masing-masing sebesar Rp10 juta ini diserahkan Hj. Halimah Zainut Tauhid. (kmg|azka).

Subscribe to receive free email updates: