Menteri PPN: Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Jadi Prioritas Peningkatan Perekonomian Indonesia
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan,
Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang begitu besar.
Penegasan itu ia sampaikan saat menghadiri acara
Kick off Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang
(COREMAP-CTI) yang diselenggarakan pada Kamis, 30 Juli 2020 di Jakarta.
Program ini merupakan kerja sama antar Kementerian PPN/Bappenas.
Kementerian Kelautan, pemerintah daerah, ICCTF dan mitra pelaksana.
“Luas
terumbu karang di Indonesia mencapai 25 ribu kilometer persegi dengan
69% jenis terumbu karang di dunia dapat ditemukan di perairan Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya ikan sebesar
12,54 juta ton/tahun dan 37% jenis ikan di dunia hidup di seluruh
wilayah perairan Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya melalui Humas Kemen PPN/Bappenas.
Pengelolaan
sumber daya pesisir yang baik dan benar menjadi salah satu prioritas
pembangunan nasional. Perlindungan ekosistem ini masuk dalam komitmen
global yang dituangkan dalam tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals – SDGs) butir ke 14 tentang kehidupan
bawah laut.
Disebutkan, pemerintah juga telah menjadikan komitmen menjaga
keanekaragaman hayati di laut ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 poin 1 tentang ketahanan ekonomi,
berkelanjutan, dan berkeadilan.
“Dalam
SDGs 14, pelestarian wilayah pesisir, pengelolaan dan perlindungan
ekosistem pesisir dan laut serta peningkatan manfaat ekonomi menjadi
kelompok target yang harus dapat dicapai untuk menunjang pembangunan
berkelanjutan,” ujar Menteri Suharso
Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dalam program ini
berperan sebagai enabler, dimana Bappenas menjadi wadah dalam
pembangunan partisipatif dengan prinsip THIS (Thematic, Holistic,
Inter-Connected, dan Spatial). Hal ini diimplementasikan dalam bentuk
pilot project seperti yang akan dilakukan melalui COREMAP – CTI.
Menteri
berharap dari rangkaian kegiatan ini akan terbangun pemahaman dan juga
kesepahaman dalam pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan
terutama tentang program-program COREMAP-CTI yang akan dilakukan oleh
Indonesia Climate Change Trust Fund atau kita kenal dengan ICCTF dan
para mitra pelaksana. Adapun kegiatan COREMAP-CTI ini mendapat dukungan
dari World Bank dan Asian Development Bank.
“Untuk
implementasi kegiatan ini, intervensi yang dilakukan adalah dengan
memberikan dana kepada Organisasi Masyarakat Sipil, Kelompok Masyarakat,
Universitas dan pihak swasta dalam bentuk paket kegiatan untuk
melakukan berbagai kegiatan peningkatan usaha ekonomi masyarakat dan
kegiatan konservasi lainnya,” kata Menteri.
Di
masa Pandemi ini penguatan dan perbaikan menjadi salah satu prioritas
yang harus dilakukan, dimana sumber daya pesisir menjadi salah satu
sektor yang akan menguatkan dan memulihkan kembali perekonomian
masyarakat.
“Besar
harapan kami agar kegiatan pelestarian terumbu karang ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil yang ada di wilayah bagian timur Indonesia, Karena
kegiatan COREMAP-CTI ini merupakan triger atau stimulus pasca pandemi
COVID-19 untuk menggerakan kegiatan lain dibidang ekonomi di daerah
tersebut,” tutup menteri. (rls|alfa).