Miliki Omset 860 M, KSPPS BMT NUS Resmikan Gedung Pusat Pelatihan dan Diklat

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah BMT Nusa Umat Sejahtera (KSPPS BMT NUS) di Jl Raya Semarang-Kendal KM 15 No 99 Mangunharjo Tugu Mangkang, Semarang, Jawa Tengah, melakukan peresmian Gedung Training Center dan Diklat, Selasa (12/11/2019) .

Peresmian tersebut dihadiri 100 peserta yang terdiri dari para Branch Manager KSPPS BMT NU Sejahtera, tamu undangan terdiri dari perbankan dan lembaga keuangan seperti Bank Jateng Syariah, Bank Muamalat Cabang Semarang, Bank Mandiri Cabang Semarang, BNI Syariah Cabang Semarang, BNI Cabang Semarang, Bank Jatim Syariah, Jamkrida Jateng, Askrindo Syariah, dan PT Bahana Artha Ventura dan jajaran Pengurus, Pengawas, dan Pengawas Syariah KSPPS BMT NU Sejahtera.
Ketua KSPPS BMT NUS H Muhtarom dalam sambutannya menyatakan, saat ini BMT NUS mulai mengenalkan ODP (Officer Development Program). Konsep pada ODP ialah dengan melatih, memberikan edukasi, wawasan, dan keahlian kepada karyawan dalam menguasai manajerial koperasi.
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah BMT Nusa Umat Sejahtera (BMT NUS) memulai operasional sejak tahun 2003 hingga sekarang mencapai 101 Kantor Cabang, yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Aset BMT NUS sampai akhir ini sudah mencapai 860 miliar," kata Ahmad Hadlor seperti dilansir NU Online.
"NU memiliki jamaah yang sangat besar, sayang jika sektor ekonomi tidak dikelola secara maksimal. BMT NUS menarjetkan masuk di antara koperasi yang dibidik pasar modal tahun depan. Sehingga, jejaring bisnis dalam mengelola keuangan tidak kalah saing dengan koperasi yang lain dan tetap mengutamakan kesejahteraan dengan membantu usaha-usaha mikro Nahdliyin," tegasnya lagi.
Pengasuh Pesantren Al Ishlah Mangkang Semarang menyampaikan betapa pentingnya menjaga diri dari lalainya mengingat Allah. Ahmad Hadlor  mengutip Al-Qur'an Surat An Nur ayat 37 yang artinya, "Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang (hari kiamat)."
Dewan Pengawas Syariah KSPPS BMT NUS itu menekankan terkadang hal yang berurusan dengan uang, orang cerdas bisa menjadi dungu, sehingga miskin rasa malu sebab orientasi hidupnya tidak berlandaskan tuntunan Nabi.
"Untuk itu bekerjalah, berdaganglah, dan beraktivitaslah yang jujur, prioritaskan tawakkal dalam menyambut rejeki yang halal, insyaallah mendapatkan berkah dunia dan akhirat," himbaunya. (nuol/azka).

Subscribe to receive free email updates: