Peringatan Hari Santri Nasional 2019, Kemenag Temanggung Gelar Lomba MQK


Lomba MQK di Temanggung sambut Hari Santri 2019. Foto Kemenag Temanggung

Rangkaian kegiatan menyambut Hari Santri Nasional 2019, Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyelenggarakan lomba Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Sabtu  (19/10/2019) di Pondok Pesantren Mu’alimin Temanggung. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Temanggung yang diwakili Staf Ahli Jakfar Muhtar.
Jakfar  memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan MQK yang diselenggarakan Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, sebagai rangkaian hari santri nasional yang diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk Temanggung ke depan.
“Khasanah membaca kitab kuning perlu ditingkatkan, karena tidak semua pondok pesantren Kabupaten Temanggung ini mengajarkan kitab kuning. Padahal semestinya yang menjadi prioritas terselenggaranya pembelajaran di pondok pesantren adalah adanya pengajaran kitab kuning didalamnya,” jelasnya yang dikutip website Kemenag Jateng.
Jakfar mengingatkan agar MQK  ini tidak hanya sebagai ajang untuk bersombong diri karena merasa yang terbaik, tetapi untuk menambah pengalaman serta sebagai motivasi dalam mempelajari ilmu. Selanjutnya Jakfar berharap dengan kegiatan tersebut selain menambah ilmu pengetahuan bagi santri, juga dapat meningkatkan silaturahmi antar sesama pondok pesantren di Kabupaten Temanggung.

Baca juga: Empat Santri Pesantren Al-Mu`min Temanggung Raih Prestasi Tingkat Nasional
Baca juga: Guru RA Soropadan Temanggung Raih Hadiah Motor

Sementara Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Yusuf Purwanto, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa arab, serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu Agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa arab.
Disampaikan bahwa seleksi Musabaqah Qiraatil Kutub ini adalah sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Hari Santri Nasonal Tahun 209 di Kabupaten Temanggung.
“Pondok Pesantren adalah benteng pertahanan terakhir dalam melestarikan kajian keilmuan, khususnya dalam bidang kajian kitab-kitab kuning atau kitab klasik. Dimana kajian-kajian keilmuan dengan kitab-kitab klasik yang mulai memudar maka pembinaan secara optimal kepada para santri di pondok pesantren harus terus ditingkatkan,“ imbuhnya.
Kegiatan seleksi MQK tersebut diikuti 107 orang peserta yang berasal dari utusan Pondok Pesantren se-Kabupaten Temanggung dengan rincian cabang Fathul Qorib (PA) 19 peserta, Taklim M (PA) 16 peserta, Taklim M (PI) 12 peserta, Al Umriti (PA) 11  peserta, Al Umriti (PI)   13  peserta, A. Awam (PA) 20 peserta dan A. Awam (PI) 24 peserta.(alfa/ulul).

Subscribe to receive free email updates: