Kemenag Aceh Salurkan Bantuan 3 Miliar untuk Pesantren


Foto Kemenag Aceh
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali menyalurkan bantuan senilai Rp3,075 miliar untuk Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan Islam se Aceh tahun 2019. 
Setiap pesantren atau lembaga taman pendidikan Al-Qur'an tersebut menerima dana bervariasi hingga Rp 250 juta. Bantuan tersebut diberikan untuk pembangunan fisik baru, rehab atau untuk operasional pesantren.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kakanwil Kemenag Aceh, M Daud Pakeh, kepada perwakilan pimpinan Ponpes di halaman Kantor Kemenag Aceh, Kamis  (24/10/2019). Hadir mendampingi, para Kabid Kanwil Kemenag Aceh. Pemberian bantuan digelar bersamaan dengan peringatan hari santri di Aceh.
"Alhamdulillah tahun ini kita bisa menyalurkan bantuan untuk sejumlah lembaga pondok pesantren dengan berbagai jenis bantuan. Ada yang sifatnya pembangunan fisik baru, ada yang sifatnya rehab dan bantuan operasional untuk pondok pesantren," ujar Daud Pakeh didampingi Kabid PD. Pontren Kanwil Kemenag Aceh seperti dikutip website Kemenag Aceh.
Menurutnya, pondok pesantren termasuk lembaga pendidikan yang tidak terlepas dari binaan Kemenag. Saat ini, Kemenag sudah berusaha untuk meningkatkan kapasitas pondok pesantren dalam berbagai hal.
Kehadiran pesantren sendiri, kata Daud Pakeh, sudah ada sejak Indonesia belum merdeka hingga saat ini. Bahkan Sumber Daya Manusia (SDM) alumni pondok pesantren tidak kalah dibandingkan dengan lulusan dari tempat lain.
Daud Pakeh berharap bantuan yang diberikan dapat membantu mengoptimalkan peran pesantren dalam membangun generasi yang lebih baik dan unggul.
"Hal ini juga menjadi bagian dari layanan kepada umat, lembaga pendidikan pesantren adalah benteng pendidikan karakter, kiprah santri kini kian diakui sejak perjuangan kemerdekaan Indonesia, dimana para santri memiliki peran strategis," jelas Kakanwil.
Kakanwil mengatakan, moment hari santri Nasional 2019 ini merupakan babak baru dalam sejarah  umat  Islam  Indonesia sejak ditetapkan oleh Presiden RI tahun 2015. Tahun ini, santri mendapat kado terindah yaitu disahkannya undang-undang pondok pesantren.
"Santri adalah identitas kita. Banyak pemimpin di negeri ini lahir dari santri. Santri juga pemuka agama, pelopor teladan dan akhlakul karimah, sosok pembaharu dan pemersatu. Santri adalah kebanggaan bangsa dan negara Republik Indonesia. Kini negara mengakui kiprah para santri, bahkan wakil presiden hari ini juga dari santri," lanjut Kakanwil.
Menurut Daud Pakeh, hari santri yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan penghargaan dan kehormatan bagi santri. Selain itu, negara juga bisa memberi fasilitasi dan peluang bagi santri untuk berekspresi.
Dengan disahkannya UU tentang pesantren baru-baru ini, lanjut Kakanwil, Ma'had Aly kini juga mendapatkan legalitas yang sama dengan universitas umum, baik dari alumni dan statusnya.
"Alhamdulillah, kita juga bersyukur dari 48 Ma'had Aly yang tersebar di Indonesia, 5 Ma'had Aly ada di Aceh," ucap Kakanwil.
Kakanwil merincikan 5 Ma'had Aly tersebut, yaitu Ma'had Aly Darul Munawwarah Kuta Krueng, Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga, Ma'had Malikussaleh Panton Labu, Ma'had Aly Babussalam Alhanafiyah Matangkuli dan Ma'had Aly Darul Muarif Cot Trueng Aceh Utara.
Kakanwil berharap hari santri menjadi momentum bagi para santri untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas. (azka).

Subscribe to receive free email updates: