Baznas Kendal Raih Sertifikat ISO 9001:2015

BRNews.id - Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Kabupaten Kendal terus tingkatkan manajemen mutu dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2015 dari Worldwide Quality Assurance (WQA), sebuah lembaga sertifikasi manajemen berstandar global.




Penyerahan sertifikat ISO 9001:2015 kepada baznas Kendal ini dihadiri oleh BAZNAS kab/kota se Jawa Tengah, BAZNAS provinsi Jawa Tengah, camat se kabupaten Kendal , OPD di lingkungan Pemkab Kendal, Senin (22/04).

Sertifikat ini, menjadi bukti bahwa BAZNAS merupakan lembaga amil zakat dengan manajemen yang baik, transparan dan akuntabel yang sangat diperlukan dalam pengelolaan dana umat agar masyarakat semakin percaya untuk mengamanahkan zakat infak dan sedekahnya.

Dalam sambutan Bupati yang diwakili oleh Sekda kabupaten Kendal, M.Toha disampaikan bahwa harapan masyarakat kurang mampu sangat besar terhadap bantuan zakat. Untuk itu BASNAZ Kendal harus meningkatkan mekanisme pembagian dan penyerahan zakat agar terwujud Kendal makmur.

“BAZNAS harus transparan dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat, meskipun zakat tidak bisa menghapuskan kemiskinan namun setidaknya  dapat dijadikan satu alternatif solusi pemecahan masalah kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat, sekaligus mewujudkan rasa keadilan sosial bagi masyarakat. Dan untuk para mustahik, pemberian zakat ini agar kedepannya bisa menjadi muzakki,” jelasnya.




Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan perolehan zakat Jawa Tengah tahun 2017 sebesar 11 Miliar, dan meningkat ditahun 2018 yakni 32 Miliar, peningkatan ini tak luput dari dukungan dan komitmen pemerintah daerah.

Meskipun bukan negara muslim, hanya mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam yakni 87 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Kesadaran masyarakat untuk menyalurkan zakat berhasil menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan didunia tahun 2018.

“Perolehan zakat Jawa tengah terus meningkat dari tahun ke tahun, potensi zakat tahun 2010 sebesar 217 Triliun, terdiri dari Rumah Tangga 82 T, Perusahaan Swasta 114 T BUMN/D 2,4 T deposito/tabungan 217 T  ekuivalen 3,40% PDB, namun karena insentif pajak belum ideal, potensi zakat hanya mampu  ekuivalen 1,57% PDB, ” ujar Mantan Menteri Pendidikan itu yang dilansirwebsite Kemenag Tawa Tengah.

Disebutkan. pertumbuhan penerimaan zakat disebabkan adanya kesadaran masyarakat terhadap kewajiban zakat dan menyalurkanya melalui Lembaga Amil Zakat resmi akan berdampak pada tingkat kesejahteraan dan membaiknya kelas sosial. Jika dikelola dengan baik, filantropi di Indonesia termasuk zakat akan sangat berpengaruh pada ekonomi nasional.

“Pertumbuhan penerimaan zakat lebih besar pertumbuhan ekonomi, hal ini disebabkan naiknya  kesadaran masyarakan akan zakat dan tentunya pada LAZ yang resmi dan semakin membaiknya pelaporan penerimaan zakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan beberapa bantuan untuk mustahik seperti bantuan santri tahfidz, bantuan untuk guru, serta bantuan modal dan peralatan usaha (kemenag/azka).

Subscribe to receive free email updates: