Karo Perencaan Ali Rohmad: Penyuluh Agama Garda Terdepan Dalam Pembinaan Umat

DR.H. ALI ROHMAD (FOTO KEMENAG)
BRNews.id - Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama RI, Dr. Ali Rokhmad,M.Pd  menjelaskan kenaikan insentif bagi penyuluh agama Non PNS merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan keseriusan semua pihak. Ia menceritakan perjuangannya dalam mengajukan anggaran untuk insentif penyuluh agama.



"Berapa kali kami harus menyampaikan usulan ke Kementerian Keuangan. Oleh karena itu yang saya minta adalah jika insentif naik maka idealnya kinerja juga meningkat," kata Ali Rokhmad saat jadi narasumber dalam kegiatan Temu Penyuluh Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Kepulauan Riau,  di Hotel Golden View Bengkong, Batam Selasa (29/1/2019).

Dalam keterangan tertulis yang diterima BRNews.id, Karo Perencanaan Kemenag itu mengatakan penyuluh agama merupakan garda terdepan dalam pembinaan umat beragama karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Kesalehan sosial penyuluh dalam melakukan penyuluhan secara ikhlas akan menciptakan kerukunan yang berujung pada sikap toleransi dalam masyarakat. Kesalehan sosial adalah mampu bekerja sama dengan umat beragama yang lain," katanya lagi.

Ia menjelaskan kemitraan yang selama ini terjalin antara pemerintah dengan penyuluh sangat baik. Tahun 2019, katanya, adalah tahun pemerataan pembangunan termasuk pembangunan umat beragama sampai ke daerah yang terpencil.

"Nah, khusus daerah terluar, terdepan dan terpencil (3T) akan mendapatkan insentif tambahan. Pekerjaan penyuluh adalah perjuangan keikhlasan karena biarpun honornya kecil tapi mampu melakukan penyuluhan sampai ke desa-desa yang jauh sekalipun," tambah Ali Rokhmad.



Sebagai Karo Perencanaan Kemenag, Ali Rokhmad menjelaskan trend anggaran Kemenag yang terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hingga saat ini anggaran Kemenag merupakan anggaran terbesar keempat dari seluruh K/L yang ada di bawah PUPR, Pertahanan, dan Polri.

"Anggaran yang besar itu harus mampu dimanfaatkan dengan optimal. Memang anggaran Kemenag 84% diantaranya untuk pendidikan sesuai dengan amanah konstitusi, namun saya masih belum puas karena masih ada saja anggaran yang belum terserap dengan sempurna," ujarnya.

Dia juga menantang kepada penyuluh untuk membuat konsep kegiatan membangun kerukunan yang dimulai dari sekolah dan madrasah. Tujuannya adalah agar mindset anak didik kita lebih menghargai perbedaan dan siap untuk bertoleransi.

"Para penyuluh menjadi aktor kerukunan. Kegiatan yang baik adalah berbagi (sharing) beban dan tanggung jawab, antara lain dapat dilakukan kegiatan bersama dimana beban anggaran dibagi antara Kemenag-Pemda," pungkas Ali Rohmad. (kemenag/mnm).

Subscribe to receive free email updates: