Gubernur Kaltara dan Sejumlah Tokoh Agama Terima Harmoni Award

foto humas kemenag
BRNews.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh agama di Kalimantan Utara atas jasa mereka dalam merawat kerukunan. Penghargaan yang diserahkan bersamaan Dialog Agama dan Kebangsaan ini bertajuk "Harmoni Award".



Hadir dalam kesempatan ini, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher, Kapolda Kaltara, Kakanwil Kemenag Kaltara Suryansyah, puluhan tokoh agama, serta jajaran Pemprov dan Kanwil Kemenag Kaltara.

Penghargaan juga diberikan Menag Lukman kepada Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Penghargaan diberikan atas program dan kebijakan Gubernur dalam menjaga kerukunan umat beragama melalui pemberian bantuan kepada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan Lembaga-Lembaga Keagamaan di Kalimantan Utara.

"Apresiasi kami sampaikan kepada para tokoh agama atas kiprah mereka dalam menjaga kerukunan di Kaltara," terang Menag di Tanjung Selor,  Rabu (26/12).

"Terima kasih juga atas komitmen dan perhatian Gubernur terhadap FKUB dan kerukunan umat beragama di sini," lanjutnya.

Harmoni Award diberikan dalam lima  kategori berikut:
1. Kategori Organisasi: FKUB Kota Tarakan, Kab. Nunukan, Kab. Bulungan, Kab. Tanah Tidung, dan Kab. Malinau


2. Kategori Pemerintah: Pemerintah Kab. Bulungan

3. Kategori Tokoh Agama: Herwansyah (Islam),  Pdt. Joko Susanto (Kristen),  Pastor Stevanus Sumardi (Katolik), I Made Wirama (Hindu),  dan Hendy Demawan (Buddha)

4. Kategori Desa: Desa Tedeng Pale, Kec. Sesayap, Kab. Tanah Tidung.

Kepada Menag, Irianto menyampaikan bahwa umat beragama sudah hidup damai sejak berabad-abad lamanya,  bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka.




Menurut Irianto, penduduk Kaltara bekisar 730ribuan. Sebanyak 74% adalah muslim, 26% lainnya adalah Protestan,  Katolik, Buddha,  Khonghucu, dan Hindu. Irianto berterima kasih kepada pemuka agama yang terus menjaga kehidupan, kerukunan, dan kedamaian.


Irianto juga menyampaikan komitmen dan kebijakannya untuk memberi perhstian khusus kepada kehidupan beragama. Sejumlah program dilakukan, antara lain: memberangkatkan 70 - 100 orang kurang mampu, tokoh agama, dan masyarakat berprestasi untuk umrah.

"Tanggal 31 Desember besok, kami akan berangkatkan lebih 70 orang, terdiri dari tokoh agama,  warga miskin,  guru ngaji untuk umrah," tuturnya.

"Untuk non muslim, sekitar 25 orang diberangkatkan ke Yerussalem," lanjutnya. 

Irianto mengatakan, Kaltara adalah pemberi hibah terbesar untuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). "APBD nya paling lecil, tapi perhatiannya besar," katanya diikuti tepuk tangan hadirin.
"Kaltara juga telah menggelar pertemuan nasional FKUB di Tarakan," lanjutnya.


Program lainnya, memberi insentif khusus kepada guru agama di sekolah negeri, meski mereka pegawa Kemenag. Pemprov Kaltara juga memberi bantuan insentif kepada guru mengaji.

"Kita juga kembangkan dukungan untuk peningkatan pembangunan rumah ibadah. Banyak masjid, gereja, dan pura yang dibangun dan direhab," jelasnya.

Irianto juga memohon dukungan kepada Menag dan Ketua Komisi VIII untuk pembangunan sekolah agama,  baik Islam maupun non Islam. Dia mengaku sedang merencanakan untuk membangun Institut Agama Islam Negeri di Kaltara.

"Ini satu-satunya provinsi yang belum punya IAIN. Saya juga mendukung kalau ada usulan untuk perguruan tinggi agama lain," tandasnya. (kemenag/azka).

Subscribe to receive free email updates: