Fungsi Masjid Perlu Dikembalikan Sebagai Pusat Peradaban Umat
humas pemprov jabar |
BRNews.id - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul
Ulum mengatakan, saat ini fungsi masjid semakin menyempit. Masjid
saat ini hanya dijadikan sebagai tempat ibadah Mahdhah saja, seperti
sholat dan mengaji, namun perlu dikembangkan lagi sebagai pusat
peradaban umat.
Seperti zaman Rasulullah Muhammad SAW,
masjid menjadi pusat peradaban manusia dimana berbagai kegiatan umat
dilaksanakan. Menurut Uu, fungsi masjid perlu dikembangkan untuk
berbagai kegiatan yang bisa memperkuat umat atau ibadah Ghairu Mahdhah,
yaitu ibadah interaksi sosial masyarakat.
Untuk itu, masjid bisa dipakai tempat
diskusi politik, kegiatan ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Hal itu diungkapkan Uu saat membuka acara Seminar Nasional dengan Tema:
"Revitalisasi Peran Masjid Menuju Pembangunan Islam dalam Konteks Jabar
Juara Lahir Bathin" di Gedung Bale Asri Pusdai, Jl. Diponegoro Kota
Bandung, Kamis (27/12/18).
“Ibadah Ghairu Mahdhah, kelihatannya
bukan ibadah tapi itu adalah untuk kemaslahatan umat, itu adalah
nilainnya ibadah," ujar Uu.
"Maka di masjid, bukan hanya berbicara
tentang zakat, sholat, puasa, haji, atau yang lainnya, tetapi silahkan
bicarakan tentang ekonomi di masjid, bicara tentang sosial
kemasyarakatan," ajaknya.
Kata Uu, masyarakat jangan terjebak
dengan pernyataan yang mengatakan bahwa masjid hanya bisa digunakan
untuk ibadah seperti sholat semata. Diskusi politik, ekonomi atau hal
lainnya bisa menjadi bagian dari ibadah apabila untuk kemaslahatan umat.
"Kalau berbicara politik untuk
kemaslahatan umat, demi kebaikan agama itu ibadah. Kalau bicara ekonomi
di masjid dengan tujuan untuk kemaslahatan umat itu ibadah," jelas Uu.
Batasan kegiatan di masjid yaitu ketika
sebuah kegiatan dijadikan arena perselisihan dan perpecahan. Apabila
tujuannya untuk kebaikan dan kemajuan umat, masjid bisa menjadi tempat
untuk berkumpul.
"Batasan (kegiatan di masjid) adalah
untuk kemaslahatan umat. Batasannya bukan dilarang bicara ekonomi atau
politik di masjid, tapi dilarang bicara politik di masjid yang menjadi
arena perpecahan, arena penghasutan," tandasnya.
Sementara itu, seminar naisonal yang
digelar dalam rangka Milad ke-21 Pusdai Jabar ini untuk menyusun blue
print yang bisa menjadi pijakan seluruh masjid di Jawa Barat. Selain
itu, tujuan seminar ini adalah untuk melahirkan kesepakatan intelektual
agar masjid bisa menjadi sumber peradaban, pencerahan, dan pemberdayaan
umat.
Seminar dihadiri ratusan peserta yang
merupakan perwakilan dari berbagai ormas Islam yang ada di Jawa Barat.(humas prmprov jabar).