Inovasi Baru, MAN 2 Kukar Gelar PAS Berbasis Android
MAN 2 Kukar gelas PAS dengan berbasis android (kemenag kaltim). |
BRNews.id - MAN 2 Kutai Kartanegara menerapkan
terobosan baru dalam penyelenggaraan Penilaian Akhir Semester (PAS)
alias Ujian Akhir Semester (UAS). Jika biasanya ujian menggunakan
komputer atau kertas, maka kali ini memakai smartphone berbasis android
milik masing-masing siswa.
“Inovasi ini namanya PAS Dalam Jaringan, atau ujian sekolah berbasis android. Pelaksanaan ujiannnya memanfaatkan smartphone yang dimiliki mayoritas siswa. Ini baru pertama kali dilaksanakan,” kata Kepala MAN 2 Kukar, Samuri, S.Pd., M.Si di Tenggarong (26/11).
Secara teknis, terang Samuri, ujian
berbasis android ini tak memiliki perbedaan mencolok dengan ujian
konvensional lainnya. Namun yang membedakan hanya media yang digunakan
untuk mengerjakan soalnya saja.
Untuk teknis pengerjaan soal, siswa
harus login terlebih dahulu lalu mengerjakan soal dan klik jawaban yang
dianggap benar. Masing-masing siswa memiliki akun untuk mengerjakan soal
mata pelajaran yang diujikan. Hasil ujiannyapun bisa langsung dilihat
oleh peserta ujian.
“Hemat dan efesien. Tidak lagi butuh
kertas, pensil dan memudahkan guru karena tidak perlu mengoreksi lembar
jawaban siswa. Ini selaras dengan semangat kami untuk mewujudkan sekolah
go green, tidak ada lagi sampah kertas, disamping itu kami dapat
menghemat sekitar 30 juta rupiah dari biaya fotocopy dan lainnya” ujar
dia.
Terobosan ini, dilatarbelakangi oleh
semakin canggihnya teknologi yang serba digital. Lalu muncullah gagasan
dari tim IT MAN 2 Kukar untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi yang
ada di smartphone dengan megadakan ujian sekolah berbasis android.
Sebelum diaplikasikan, tim IT terlebih
dahulu melakukan polling kepada para siswa dan guru tentang rencana
ujian sekolah menggunakan smartphone. Bak gayung bersambut, para siswa
dan guru setuju dengan rencana tersebut karena mayoritas sudah memiliki
smartphone. Terlebih siswa tak perlu lagi repot-repot menyiapkan alat
tulis seperti pensil 2b, penggaris UN dan penghapus.
Wakasek Kurikulum, Ummi Puji Astutik,
S.Pd., M.Si menambahkan, pelaksanaan Penilaian Akhir Semester berbasis
android tidak memiliki kendala berarti. Pasalnya, mayoritas siswa di
sekolah telah menggunakan smartphone berbasis android. Sebelumnya
dilakukan pula simulasi sebanyak dua kali sebelum PAS digelar.
Kendala lain tak semua siswa memiliki
smartphone, diantisipasi oleh pihak sekolah dengan menyiapkan puluhan
unit komputer agar memudahkan siswa dalam mengikuti ujian. “Sekolah
tidak memaksakan peserta ujian memiliki smartphone, kita siapkan
komputer. Jadi tidak ada yang dirugikan,” sambungnya.
Ia melanjutkan, selain lebih memudahkan
para siswa untuk mengerjakan soal, dengan menggunakan aplikasi ujian di
smartphone para siswa juga tidak bisa melakukan kecurangan. Sebab selain
soal-soal yang diacak, para siswa juga tidak bisa membuka aplikasi
pencarian google. “Paket datanya kami sudah matikan semua, jadi ketika
login pengerjaan soal mereka tidak bisa membuka aplikasi apapun selain
aplikasi ujian,” terang dia.
Dengan PAS berbasis Android ini, bisa
menghemat listrik karena dari pihak sekolah tidak perlu menyiapkan
generator untuk cadangan daya. “Kalau daya habis siswa bisa pakai power
bank saja. Disetiap ruangan juga disiapkan terminal,” imbuhnya. (kemenag kaltim/rz).