Saat Buka Sarasehan, Menag Ingatkan Umat Agar Tidak Mudah Terprovokasi

BRNews.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Silaturahim dan Sarasehan Internasional Kiai dan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor dan Gintung dalam rangka Milad ke-50 Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Tangerang Banten, Sabtu (20/01).


Hadir dalam kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal dan KH Syamsul Hadi Abdan, pimpinan Pondok Pesantren  Daar El Qolam Gintung KH Ahmad Syahiduddin, Bupati Tangerang dan Bupati Lebak, Banten, para pimpinan pesantren alumni Gontor dan Gintung, serta guru dan santri.

Menag dalam kesempatan tersebut menyampaikan, umat harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang jauh lebih luas dan mendalam sehingga tidak mudah diprovokasi dan dibenturkan oleh pihak-pihak yang memang memiliki agenda-agenda tertentu, sehinga energi dan sumberdaya umat, waktu dan potensi umat tidak tersita habis hanya untuk mengurusi problem yang tidak produktif.

Menurutnya, persoalan-persoalan yang merupakan perdebatan klasik yang memang tidak untuk dipersatukan, karena fakta dan kenyataannya (perbedaan) adalah sunnatullah.

“Keragaman dalam paham di tengah umat yang sesungguhnya itu dalam kerangka kita mendapatkan pilihan-pilihan yang semakin banyak, sehingga bisa saling melengkapi dan mengisi satu dengan yang lain. Dan ini adalah hakekatnya adalah ruh dari Gontor sendiri,” ujar Menag yang juga alumni Gontor.


Menag meyakini, para kiai merumuskan  Panca Jiwa Pondok (Jiwa Keikhlasan, Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Berdikari, Jiwa Ukhuwah Islamiyah, Jiwa Bebas), dan Motto Pondok (Berbudi Tinggi, berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas, Berpikiran Bebas), ada sesuatu yang mendasar pada motto yang keempat adalah kebebasan.

“Yang terakhir berpikiran bebas, yang menarik, berpikiran bebas diletakkan setelah berpengetahuan luas. Kebebasan itu harus dipersyaratkan pengetahuan luas, dan pengetahuan luas adalah ciri Gontor. Gontor berdiri di atas dan semua golongan. Dalam konteks dunia, nilai-nilai Gontor memiliki tingkat relevansi yang tinggi,” katanya.

Ia menambahkan, Gontor melalui alumni dan pondok alumninya yang tersebar di Nusantara dan dunia, diharapkan menjadi perekat umat. Dengan pengetahuan dan wawan luas harapannya mampu mengedukasi umat, sehingga umat tidak terjebak dalam pertentangan yang tidak esensial dan umat memiliki persepsi sama energi ini digunakan untuk hal yang produktif. (kemenag).

Subscribe to receive free email updates: