Kakanwil Jatim: Guru Wajib Miliki Kedalaman Ilmu
BRNews.id - Guru madrasah di jaman sekarang dituntut
untuk terus bergerak dinamis, banyak membaca, serta harus mengetahui
dinamika sosial dengan cepat agar tidak ketinggalan informasi yang
didapat terlebih dahulu dari muridnya.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Syamsul Bahri, saat
memberikan materi pada workshop penyusunan modul bahan ajar program
sistem kredit semester (SKS) pada MTs dan MA penyelenggara SKS tahun
2018 di Kota Batu.
"Guru dituntut untuk tidak boleh diem,
harus banyak membaca, dan mengetahui dinamika sosial. Jangan sampai
ketinggalan informasi, yang tahu duluan muridnya," ujarnya, Rabu (19/9).
Menurut Kakanwil, seorang guru wajib
mempunyai kedalaman ilmu yang dalam, bukan hanya satu disiplin ilmu saja
tetapi juga harus menguasai dan mengetahui ilmu-ilmu yang lainnya
diluar basic ilmu yang diampunya. Seorang guru yang hebat adalah guru
yang rajin untuk membaca.
"Murid yang hebat dikarenakan guru yang
yang pinter. Kalau muridnya kurang pinter berarti gurunya 'oon',"
ujarnya dihadapan 100 guru penyusun modul pembelajaran yang hadir.
Dalam kesempatan itu Kakanwil juga
menyampaikan bahwa madrasah sekarang sudah mengalami perubahan yang luar
biasa, banyak prestasi yang sudah ditorehkan baik ditingkat regional,
nasional, maupun internasional.
Dan telah banyak masyarakat
menyekolahkan anaknya di madrasah, hal ini disebabkan oleh madrasah
telah bertransformasi menjadi madrasah hebat, madrasah bermartabat
selain itu juga di madrasah selain diajarkan ilmu umun juga diajarkan
tentang ilmu agama.
"Saya selalu mempromosikan madrasah
dimanapun, madrasah sekarang sudah banyak berubah penampilannya. Di
madrasah bukan hanya ilmu umum aja yang diajarkan tapi juga trntang ilmu
agama, dan sekarang masyarakat banyak mempercayakan anaknya sekolah di
madrasah," ucapnya.
Menurut panitia, Syahriel, workshop
penyusunan modul bahan ajar bertujuan agar kualitas pelaksanaan
penyelenggaraan program SKS lebih baik dan sesuai aturan yang berlaku.
Nantinya output yang ingin dicapai agar menghasilkan modul bahan ajar
SKS dan modul UKBM program SKS MTs dan MA yang akan digunakan dalam
proses KBM oleh MTs dan MA, serta melakukan
review dan revisi keputusan Direktorat jenderal pendidikan madrasah
tentang penyelenggaraan SKS di madrasah.
"Modul ini akan kami berikan ke
direktorat KSKK Madrasah sebagai tambahan referensi pembuatan modul SKS
tingkat nasional," ujarnya. (kemenag jatim\mnm).