Bupati Bersama Kakankemenag Sambut Kedatangan Jamaah Haji Nganjuk
BRNews-Ratusan
Jamaah Haji Kabupaten Nganjuk Kloter 62 yang tergabung dengan jamaah
kota Surabaya Senin malam (17/9) tiba di Pendopo Kabupaten. Kedatangan Kloter ini disambut langsung oleh Bupati Nganjuk H. Sudjono didampingi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk H. Taufiqurrohman.
Petugas haji Kankemenag
Nganjuk bersiap menurunkan jamaah yang mengendarai ambulans karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk bergabung dengan jamaah lain naik
bus.
Jamaah
haji Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 berjumlah 769 jamaah, ada dua orang
masih tertinggal di Madinah. Dua jamaah tersebut berasal dari kelompok
terbang (kloter) 62 yang datang di Pendapa Pemkab Nganjuk tadi malam.
H. Sundosin yang mendampingi Jamaah Haji Kabupaten Nganjuk Kloter 62 mengatakan, dua jamaah masih tertinggal di Madinah karena dalam kondisi sakit. “Yang sakit satu jamaah, satu lagi pendampingnya,” kata Kepala MTsN tanjungtani selaku petugas Haji Kab.Nganjuk.
Sundusin mengatakan, dua
jamaah berasal dari kloter 62 yang tergabung dengan jamaah asal
Surabaya. Selain masih tertinggal di Tanah Suci, di kloter tersebut ada satu jamaah asal Surabaya yang meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit (RS) setelah tiba di bandara.
Jamaah
Kabupaten Nganjuk yang pulang ke Tanah Air sebanyak 767 orang.
Sebelumnya, ada 770 jamaah. Rinciannya, sebanyak 449 dari kloter 59 dan
321 dari kloter 62. Sedangkan, sebelumnya, Mulyono, jamaah asal
Ngronggot meninggal dunia di Makkah.
Adapun kloter 62, kata Sundusin sempat mengalami delay di Madinah sekitar tiga
jam. Dari jadwal semula sekitar pukul 21.00, jamaah baru terbang ke
Tanah Air sekitar pukul 00.00 waktu Arab Saudi. Karena itu, mereka baru
tiba di Juanda sekitar pukul 15.00. “Kalau dijadwal sekitar mestinya pukul
12.00,” tandasnya.
Karena keterlambatan tersebut, jamaah kloter 62 baru tiba di Pendapa sekitar pukul 20.00. Sementara, dijadwal awal mereka sampai di Nganjuk sekitar pukul 16.00 WIB. Semoga Jamaah Haji Kabupaten Nganjuk menjadi mabrur. (kemenag jatim/Nur)