Forum Perhumas Kota Bogor Bahas Fenomena Buzzer
BRNews - Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
(Humpro) Setda Kota Bogor menggelar Forum Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia (Perhumas) Kota Bogor di Chrystal Room Hotel
Permata, Kota Bogor, Kamis (28/06/2018) pagi, yang
membahas fenomena buzzer dalam strategi komunikasi kehumasan.
Kegiatan forum dihadiri perwakilan humas
perusahaan, instansi dan media, dibuka secara resmi oleh Asisten Tata
Pemerintahan Setda Kota Bogor yang juga menjabat Plt. Asisten Umum Setda
Kota Bogor Hanafi didampingi Kabag Humpro Setda Kota Bogor Endang
Suherman.
Narasumber yang hadir yaitu Ketua
I DPC Perhumas Bogor, Rachman Salihul Hadi, Pranata Humas Ahli Pertama
Bagian Manajemen Strategi Komunikasi dari Biro Komunikasi dan Layanan
Informasi Kementerian Keuangan, Siko Dian Sigit Wiyanto.
Dalam paparannya Siko Dian Sigit Wiyanto
menyampaikan buzzer dari segi manfaat. Menurutnya keberadaan buzzer
ditengah perkembangan teknologi informasi cukup diperlukan karena
memiliki dampak yang cukup baik, seperti dapat digunakan sebagai soft
selling, jangkauan audience yang lebih terarah, sebagai sekutu saat pra
krisis atau saat menghadapi krisis komunikasi dan lebih efisien
dibanding placement. Selain itu komentar ketiga dianggap lebih obyektif
daripada tanggapan resmi.
“Selain buzzer ada juga influencer dan
endoser. Keberadaan influencer dan buzzer internal (instansi pemerintah)
dengan jumlah yang jauh lebih banyak dapat memberikan informasi kepada
orang-orang di lingkungan media sosial, agar lebih optimal bisa didorong
dengan adanya reward dari instansi. Selain itu jauh lebih murah
sehingga tidak perlu bayar apa-apa atau tidak semahal selebgram.
Terakhir jangkauannya lebih luas karena informasi dari orang terdekat
yang menjadi pegawai suatu instansi lebih mudah dipahami,” tutur Siko.
Sementara itu Ketua I DPC Perhumas
Bogor, Rachman Salihul Hadi mengatakan, untuk terbentuknya buzzer
dibutuhkan wadah seperti komunitas yang memiliki pemikiran dan ide yang
sama.
”Ratusan juta orang yang tergabung dalam
dunia maya bisa menjadi potensi untuk dijadikan pasar oleh setiap
lembaga usaha, namun demikian perlu wadah komunitas agar mereka mudah
terpengaruhi,” ujarnya situs resmi Pemkot Bogor. (humas|mnm).