Dayah Insan Qur’ani Lahirkan 27 Santri Penghafal Al-Qur’an

BRNews - Dayah Insan Qur’ani Aceh Besar melaksanakan Haflah Takhrij atau wisuda bagi lulusan angkatan kedua Dayah tersebut sebanyak 50 santriwan dan santriwati di aula  SMK Al Mubarkeya, Kayee Lheuu, Aceh Besar, Kamis, 28 Juni 2018.


Selain prosesi wisuda santri kelas akhir, dalam kesempatan tersebut Dayah insan Qur’ani juga menyerahkan Syahadah/Ijazah kepada 27 Santriwan dan santriwati  yang telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 Juz.
“Pada tahun ini kita kembali melaksanakan wisuda lulusan aangkatan ke 2, dan alhamdulillah pada tahun ini  ada 27 anak-anak santri Dayah Insan Qur’an yang telah berhasil menyelesaikan Hafalan Al-Qur’an 30 Juz, ” ujar Pimpinan Dayah Insan Qur'ani (IQ) Ustadz Muzakkir Zulkifli SAg dalam sambutannya di hadapan orangtua/wali dan santri Dayah Insan Qur’ani.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Muzakkir juga mengharapkan kepada 50 wisudawan santri dayah tersebut agar terus menjaga hafalannya dan juga dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat. Bagi yang telah khatam 30 juz agar tetap menjaga hafalannya, dan bagi yang sedang menjalani proses 30 juz untuk terus melanjutkan hafalannya.
“Kami menunggu kalian 9 tahun mendatang, saat kalian telah menyelesaikan pendidikan lanjutan bahkan harus ada yang jadi doktor,” tambahnya di laman Kanwil Kemenag Aceh.
Pelaksanaan wisuda tahun ini sempat diwarnai rasa haru, saat orangtua atau wali santri memakaikan  kain selempang bertulis Hafidz 30 Juz kepada putra putri mereka dan dilanjutkan dengan penyerahan Ijazah/Syahadah oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh didampingi pembina Yayasan dan Pimpinan Dayah Insan Qur’ani.
Salah seorang wali santri wisudawan, H. Amrun Saleh, MA, mengaku bangga anaknya telah menyelesaikan pendidikan di dayah Insan Qur’ani, ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh civitas dayah Insan Qur’ani yang telah mendidik anak-anak mereka.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, HM Daud Pakeh mengapresiasi Dayah Insan Qur'ani yang telah mewisuda  27 santri penghafal Al Quran 30 Juz meski dalam usia pesantren yang masih sangat Muda. Apalagi, para santri ini juga telah mengukir prestasi di tingkat Nasional.
"Kiprah santri hari ini kian diperhitungkan, santri memiliki gaung dan kiprah yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sehingga Presiden pun menetapkan 22 oktober sebagai hari santri Nasional, Kita Bangga, di Aceh banyak pendidikan Islam dan semakin bersaing. Kita dukung semua lembaga untuk pendidikan anak kita," ujar Kakanwil dalam sambutannya. 
"Dayah IQ ini lembaga baru, tapi sudah menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa, kalau kami tidak salah, tahun lalu ada 11 santri yang menyelesaikan hafalan 30 Juz, 11 orang diterima kuliah di Al Azhar, 1 orang beasiswa di Maroko dan alhamdulillah tahun ini ada 27 Santri, Kita berharap dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan dari Pemerintah Daerah, apa lagi minat masyarakat sangat tinggi, namun sarana dan prasarana sangat terbatas," lanjutnya. 

Daud Pakeh juga mengatakan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan Agama Islam, pembentukan karakter anak bangsa, dan menjadi bagian yang sangat penting dalam rangka mempertahankan dan memperkuat perdamaian di Aceh.
Karena santri adalah identitas Kita, banyak santri di Aceh merupakan pemimpin, pemuka Agama, pelopor teladan dan akhlakul karimah di masa yang akan datang, Santri adalah pembaharu dan Pemersatu dalam keragaman dan kebersamaan. Santri adalah kebanggaan bangsa dan negara republik Indonesia.
Selain itu, Kakanwil juga mengatakan beberapa periode silam, pondok pesantren dianggap kumuh, santrinya adalah anak-anak keterbelakangan, tetapi sekarang santri adalah anak-anak hebat, anak berprestasi. "Kementerian Agama mengembalikan kiprah, harkat martabat Pondok Pesantren dengan progam unggulan  Ma'had Ali. Lulusannya setara dengan perguruan tinggi. Lembaga pondok pesantren di akui negara, santri diakui negara, Ijazahnya juga diakui negara," ucap Kakanwil.
Seperti diketahui, Dayah IQ selama ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Ulumul Qur'an (YPUQ) Aneuk Batee dan baru berjalan pada Juli 2014. Meski terbilang baru berdiri, dayah yang bermarkas di Gampong Aneuk Batee Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar ini telah berhasil meraih berbagai prestasi, baik di Aceh maupun Nasional.
Dayah IQ memiliki pogram kurikulum terpadu yaitu, Kurikulum Diknas, PM Gontor dan Pesantren Salafiyah. Dayah ini mengelola tiga jenjang pendidikan, yaitu: Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan program khusus Tahfidh Alquran. "Selain fokus pada program tahfidh Al Quran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dayah juga fokus pada bidang science dan kajian literatul Islam kalasik dan kontemporer serta pengembangan bakat minat santri," jelas Muzakir. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: