TBTQ Bisa Dikembangkan Dengan Inovasi Daerah Masing-Masing

BRNews - Kegiatan Tuntas Baca Tulis Al Qur`an (TBTQ) Angkatan 2 diselenggarakan Subdit Pendidikan Agama Islam (PAI) pada SD/SDLB di Pontianak, Kalimantan Barat telah berakhir. Kegiatan yang berlangsung tanggal 23 s/d 25 Mei 2018 dibuka Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Kabid PAKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Wildan.




Kegiatan TBTQ ini diikuti 45 peserta kegiatan yang merupakan perwakilan dari provinsi-provinsi di Kalimantan.
Dalam sambutannya Wildan mengatakan bahwa orientasi kegiatan TBTQ sebenarnya ada 3, yakni membaca, menghafal dan mengamalkan. "Agar efektif TBTQ harus diikuti siswa dengan cara dimengerti dan tuntas," ujarnya.
Sementara itu Direktur PAI, Imam Syafe`i menegaskan bahwa TBTQ di daerah harus dikembangkan dengan inovasi sesuai daerah masing-masing. Inovasi yang dimaksud lebih pada pengembangan metode baca tulis Al Qur`an yang mudah dipakai dan bisa diterapkan siswa dalam kesehariannya.
Untuk diketahui, metode TBTQ yang umum digunakan para guru PAI di sekolah terutama di Kalimantan adalah metode Iqro dan Qiroati.
Melalui TVTQ, Direktorat PAI memperkenalkan Metode Bagdadi yang sebenarnya merupakan metode tertua di tanah air yang dulu sering dikenal dengan sebutan metode turutan. Pemateri metode ini adalah Moh. Bukhori dan Qomarudin dari Tim Bagdadi, PTIQ Jakarta.
Imam menambahkan terkait kebijakan Direktorat PAI selain TBTQ yang urgen adalah Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB). Menurutnya, semua guru PAI harus terus belajar mengenai hal-hal baru di lapangan yaitu masalah-masalah kekinian yang harus selalu terupdate setiap saat. Ia juga menyarankan bahwa para guru harus punya kegiatan kepeloporan di masyarakat. (pendis|mnm).

Subscribe to receive free email updates: