Kemenag Kab. Lumajang Gelar Musabaqah Bahsul Kitab dan KTI

BRNews - Kemenag Kabupaten Lumajang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) menggelar Musabaqah Bahsul Kitab dan lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI), Selasa lalu (21/3). Kegiatan ini diikuti  semua Kepala KUA dan penghulu yang jumlah  sebanyak 27 orang.


Kegiatan ini berlangsung selama satu hari  yang berlangsung di Aula  Kemenag Lumajang. Dua kegiatan tersebut dilaksanakan secara bersamaan.

Seperti diwartakan website Kemenag Prov Jatim, teknis lomba MBK  melalui beberapa tahapan yaitu Juri memilih kitab yang akan dibaca oleh peserta, lalu peserta membaca kitab yang dipilih sesuai durasi yang telah ditetapkan kemudian peserta menterjemahkan isi kitab yang telah dibaca, serta menjelaskan makna yang terkandung dalam kitab yang telah dibaca.
Demikian pula Lomba Karya Tulis Ilmiah terdiri dari beberapa aspek yang dinilai yaitu   tehnis penulisan, kemampuan menjelaskan isi karya ilmyah, orisinalitis karya ilmiyah, kemampuan menjelaskan  inovasi karya, kemampuan dalam menjabarkan dan menjawab permasalahan penelitian. 
Lomba ini dibuka 
oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Lumajang H. Muhammad. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa lomba ini untuk meningkatkan kemampuan penghulu dalam membaca kitab kuning dan menulis karya ilmiah. Dari situ diharapkan penghulu mampu menjawab persoalan yang ada di masyarakat. Hasil terbaik dari lomba ini akan dikirim ke tingkat provinsi. 
"Dana kita berharap semoga peserta  utusan dari Lumajang nanti bisa menjadi peserta yang terbaik se provinsi Jawa timur, dan materi yang disajikan nanti bisa menjadi acuan di Provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Kepala kemenag menegaskan bahwa penghulu adalah garda terdepan Kemenag yang paling dekat dengan masyarakat yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga akan sangat berpengaruh pada citra kemenag. 
Selain itu, jelasnya para  penghulu dan Kepala KUA juga sebagai  Pegawai Pencatat Nikah dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya  secara profesional.

Kepala Kemenag juga berpesan agar para penghulu dan kepala KUA harus bisa mengayomi masyarakat.

"Karakter masyarakat berbeda beda maka dari itu harus faham kondisi di lapangan,  mari kita bersinergi, bangun kebersamaan, dan berusaha untuk melayani masyarakat dengan sebaik baiknya, tingkatkan kinerja dan tebarkan kedamaian," tuturnya. (mnm).

Subscribe to receive free email updates: