Selama 2017, Kemenag Berikan Beasiswa Bidikmisi Kepada 6.700 Mahasiswa

foto kemenag.go.id
BRNews - Program beasiswa bidikmisi bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), negeri maupun swasta terus digulirkan Kementerian Agama. Untuk tahun 2017, beasiswa bidikmisi diberikan kepada 6.700 mahasiswa, terdiri dari 6.200 mahasiswa PTKIN dan 500 mahasiswa PTKI swasta (PTKIS).

Hal ini disampaikan Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ruchman Basori saat menjadi pembicara pada Workshop Pengembangan Character Building Mahasiswa Bidikmisi di Kampus STAIN Sorong, Kamis (28/12).
“Mereka mendapatkan beasiswa full studi selama 4 tahun,” terang Ruchman. 
Dilaporkan kemenag.go.id, Kementerian Agama telah memberikan Beasiswa Bidikmisi sejak tahun 2011. Beasiswa bidikmisi ini diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi namun memiliki berprestasi saat di bangku SMA/MA. 
Pada tahun 2011, beasiswa bidikmisi diberikan kepada 2.020 mahasiswa, tahun 2012 diberikan kepada 2.100 mahasiwa, tahun 2013 kepada 2.876 mahasiswa, dan tahun 2014 diberikan kepada 2.220 mahasiswa. Semuanya adalah mahasiswa PTKIN.
Sejak 2015, Bidikmisi juga diberikan kepada mahasiswa PTKIS. Pada tahun 2015, bidikmisi diberikan kepada 4.780 mahasiswa PTKIN dan 220 mahasiswa PTKIS. Tahun 2016,  6.750 mahasiwa PTKIN dan 500 mahasiswa PTKIS. “Total anggaran yang telah disalurkan berjumlah lebih dari Rp.214miliar,” ujarnya.
“Jumlah ini masih sangat sedikit, jika dibandingkan dengan yang diberikan pada mahasiswa PTU,” sambungnya.
Ketua STAIN Sorong Hamzah menyambut baik workshop pengembangan character building bagi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Menurutnya, workshop ini strategis dalam rangka membekali aktivis mahasiswa.
Hamzah menilai, menjadi aktivis mahasiswa dan kepemudaan adalah bagian dari bentuk pengembangan karakter sosial. Disamping karakter sosial mahasiswa juga harus menajamkan karakter individual, kolektif dan karakter sosial untuk menghadapi kehidupan saat ini.
“Karakter harus dididik, dilatih dan dibudayakan melalui pendidikan. Namun yang terpenting adalah melalui pembiasaan dan modelling. Dalam istilah modern disebut budaya organisasi,” ujarnya. 
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STAIN Sorong Umar Sulaiman mengatakan Workshop Pengembangan Character Building Mahasiswa Bidikmisi dimaksudkan agar para mahasiswa  mempunyai keunggulan akhlak, moral dan karakter, sehingga mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya di Indonesia. 
Workshop ini diikuti oleh 100 mahasiswa angkatan 2016. Menurut Umar, penerima Bidikmisi STAIN Sorong berjumlah 290 mahasiswa. Sebanyak 30 mahasiswa angkatan 2013, 19 mahasiwa angkatan 2014, 40 mahasiwa angkatan 2015, sedang untuk angkatan 2016 dan 2017 masing-masing 100 mahasiswa. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: