Yusuf M. Abdillah, Siswa MTsN 1 Kota Malang Juara 2 Musabaqah Qiraatil Kutub
BRNews - Siswa
MTsN 1 Kota Malang Yusuf M. Abdillah berhasil meraih juara 2 pada Musabaqah
Qiraatil Kutub (MQK) se-Wilker (wilayah kerja) Malang. Yang meliputi
Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu), Kabupaten
Probolinggo, Kota Pasuruan, serta Kabupaten Pasuruan.
MQK se-Wilker Malang ini dilaksanakan di Pondok Bayt Al-Hikmah, Jalan Patiunus 25 Bugul Kidul, Kota Pasuruan. MQK tersebut juga merupakan seleksi untuk tingkat Provinsi Jawa Timur.
MQK se-Wilker Malang ini dilaksanakan di Pondok Bayt Al-Hikmah, Jalan Patiunus 25 Bugul Kidul, Kota Pasuruan. MQK tersebut juga merupakan seleksi untuk tingkat Provinsi Jawa Timur.
MQK
adalah lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning. Yusuf M.
Abdillah, saat ditemui pada Kamis (28/09) dengan semangat menyampaikan
pengalaman MQK yang ia ikuti.
“Dalam MQK tersebut
saya mendapat kesempatan untuk membaca kitab Al-Ajrumiyah beberapa
baris, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Yaitu menjelaskan
tentang bacaan yang telah saya baca,” ujar siswa kelas 8F ini dengan
antusias.
Ada
kesan mendalam bagi Yusuf terkait keberhasilannya menjadi juara 2 MQK
se-Wilker Malang. Hal ini karena kemampuan membaca kitab kuning adalah
keretampilan langka dan secara umum hanya dikuasai oleh para santri di
pondok pesantren.
Siswa
yang juga santri Mahad Al-Madani ini menyampaikan bahwa membaca
dan memahami kitab kuning itu relatif sulit. Butuh ketekunan dan kerja
keras untuk bisa membaca dan memahaminya. Siswa berkacamata ini juga
merasa sangat terbantu dengan dukungan dari orang tuanya terkait dengan
minatnya untuk mempelajari kitab kuning.
Akhmad
Fauzi, Mudir Mahad Al-Madani, turut bangga atas raihan prestasi dari
salah satu santrinya. “Luar biasa (prestasi Yusuf M. Abdillah, red)
karena dalam MQK ini persaingannya dengan pesantren-pesantren yang
sangat terlatih dalam membaca kitab kuning. Namun, Yusuf mampu bersaing
dan menunjukkan bahwa Mahad A-Madani MTsN 1 Kota Malang tetap bisa
eksis,” tutur Mudir yang juga guru Akidah Akhlak ini.
Kitab kuning dalam pendidikan agama Islam, merujuk pada kitab-kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam (diraasah al-islamiyyah) yang diajarkan pada pondok-pondok pesantren. Mulai dari fikih, akidah, akhlak/tasawuf, tata bahasa Arab (‘ilmu nahwu dan ‘ilmu sharf), hadis, tafsir, ‘ulumul quran, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu’alamah).
Kitab kuning juga dikenal dengan sebutan kitab gundul, karena memang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun).
Oleh sebab itu, untuk membaca kitab kuning berikut arti harfiah kalimat
per kalimat agar bisa dipahami secara menyeluruh, dibutuhkan waktu
belajar yang relatif lama. (kemenag|mnm).