Lembaga Pentashihan Al-Qur'an Gelar Lokakarya dan Edukasi Ke-Al-Qur’an-an Sepekan


BRNews - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar lokakarya (workshop) dan edukasi ke-Al-Qur’an-nan di Museum Sri Baduga, Jl. BKR No. 185 Bandung. Acara tersebut merupakan rangkaian acara Museum Sri Baduga Expo 2017 hasil kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dengan sejumlah museum dari berbagai provinsi.
Kepala LPMQ, Dr. H. Muchlis M. Hanafi, dalam talkshow pembukaan lokakarya mengatakan, kehadirannya di Museum Sri Baduga Expo 2017 ini sebagai salah satu bagian dari keluarga besar permuseuman di Indonesia. Kepala Museum Bait Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI), H. Wawan Ridwan, bertindak selaku moderator di lokakarya tersebut.
“Kami hadir di sini sebagai representasi Kementerian Agama (Kemenag), khususnya Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. Jadi, kami hadir di expo ini sebagai salah satu keluarga besar permuseuman di Indonesia,” ujar Muchlis di hadapan ratusan siswa MTs dan MA se-Kota Bandung, Kamis (24/8) siang.
Pria yang kerap menjadi narasumber acara Hikmah Pagi di acara Serambi Islam salah satu televisi nasional setiap Sabtu pagi ini menambahkan, Kemenag memiliki museum yang merupakan satu-satunya museum khazanah Islam Nusantara di Indonesia.
“Saya kira ini satu-satunya yang ada di bawah Kementerian Agama. Ada yang tau tidak di mana tempatnya? Nah, ini adik-adik ada yang pernah jalan-jalan ke Jakarta? Pernah ke Taman Mini Indonesia Indah? Tahu di situ ada Museum Bait Al-Qur’an dan Museum Istiqlal,” tanya Muchlis disambut jawaban ‘pernah’ secara serempak oleh ratusan siswa MTs dan MA.
Muchlis menambahkan, BQMI merupakan satu-satunya museum Al-Qur’an yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum ini berada di bawah LPMQ. “Pertanyaan kemudian, makhluk apa ini lajnah pentashihan. Ada yang tahu artinya lajnah,” ujar Muchlis disambut tunjuk jari sejumlah siswa.
Para siswa sontak berebut tunjuk jari. Setelah salah satu siswi MTs menjawab dengan benar, siswi tersebut dipanggil ke panggung lalu diberi hadiah buku. Aplaus panjang pun menggema di ruang auditorium museum tersebut.
Beberapa kali, Doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ini melempar pertanyaan. Siapa dapat menjawab benar maka mendapat hadiah buku, kaos, atau payung LPMQ. Sebelumnya, para siswa disuguhi pemutaran film tentang lebah. Film dokumenter ini dikemas dalam pemaparan Tafsir ‘Ilmy (tafsir berbasis ilmu pengetahuan).
Menurut Kepala BQMI Wawan Ridwan, acara workshop sengaja digelar santai dan menyenangkan. Hal tersebut dilakukan agar para siswa dari sejumlah madrasah dan sekolah se-Bandung Raya merasa nyaman di museum. “Sebab, ada dua keunggulan di museum. Pertama, koleksi. Lalu yang kedua pemandu,” ujarnya.
Dalam jadwal acara, LPMQ menjadwalkan kegiatan lokakarya selama sepekan, Kamis-Rabu, 24-30 Agustus 2017. Sejumlah peneliti didaulat mengisi acara dengan materi berbeda-beda. Mulai cerdas-cermat Al-Qur’an dan kebudayaan Islam, pelatihan menghafal Al-Qur’an, tartil, tilawah, mewarnai kaligrafi, dan menebali teks ayat Al-Qur’an.
Di tempat terpisah, Kepala Museum Sri Baduga, Hj. Ester Miori Dewayani sangat mengapresiasi kehadiran LPMQ di Expo 2017 yang mengusung tema ‘Keberagaman Budaya Asia Pasifik, Momentum Harmonisasi Antarbangsa’ ini. “Saya berharap, kerjasama dengan LPMQ ini terus ditingkatkan di masa-masa mendatang,” harapnya. (http://balitbangdiklat.kemenag.go.id).


Subscribe to receive free email updates: