Guru MAN 1 Yogyakarta Terpilih Guru Terbaik dalam Pelatihan Permusueman DIY 2017

BRNews - Museum, selama ini hanya banyak dikunjungi untuk tujuan wisata dan hiburan. Keberadaannya belum banyak dimanfaatkan secara optimal oleh pendidik sebagai sumber belajar, khususnya yang menyangkut bidang biologi. Kondisi ini sangat disayangkan karena banyak sumber belajar biologi yang dapat dikembangkan melalui museum untuk disampaikan kepada peserta didik.


Berangkat dari keprihatinan tersebut, Dinas Kebudayaan Propinsi DIY menggandeng Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) biologi menyelenggarakan pelatihan permusueman bagi guru biologi tingkat SMA/MA se-DIY. Pelatihan berlangsung di Museum Paleoantropologi UGM pada Senin-Kamis (31/7-3/8). Peserta pelatihan terdiri dari 30 guru biologi yang berasal dari Kota Yogya, Sleman dan Gunung Kidul dengan masing-masing 10 peserta.

Drs.Umar Priyono, M.Pd. selaku Kepala Dinas Kebudayaan dalam sambutan pembukaan mengharapkan bahwa Yogyakarta memiliki salah satu keistimewaan yang berkaitan  museum, dengan jumlah 48 terbanyak di Indonesia. Sangat disayangkan jika dengan jumlah yang banyak tidak dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan pembelajaran termasuk biologi. 

“Produk akhir hasil pelatihan adalah modul pembelajaran biologi yang berbasis museum sehingga dapat diimplementasikan langsung kepada peserta didik” tegasnya.

Materi pelatihan disampaikan oleh Widodo, S.TP., MS., dari UGM; Donan S, S.Sc., M.Si. Ketua Museum Biologi; Hari Paluguna, MP. dari GL Zoo dan nara sumber dari museum Paleoantropologi UGM serta Dinas Kebuadayaan DIY. 

Selain pemberian materi yang bersifat teori, 30 guru biologi diberikan kesempatan orientasi lapangan di Museum Biopaleoantropologi UGM, Gembira Loka Zoo dan Museum Biologi UGM yang berlangsung satu hari penuh sebagai bahan penyusunan modul.

Dihari terakhir pelatihan peserta menyusun dan mempresentasikan modul biologi berbasis museum secara berkelompok. Produk modul yang disusun mendapat evaluasi dan masukkan langsung dari Widodo, STP., MP. selaku pengarah penyusunan modul.

Singgih Rahardjo, SH., MEd., dari Dinas Kebudayaan pada sambutan penutupan menyampaikan bahwa guru diharapkan terus berinovasi dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar menjadi lebih menarik, diantaranya dengan menjadikan museum sebagai sumber belajar.

Dari 30 peserta pelatihan, satu-satunya guru madrasah yang mengikuti adalah Purnomo Basuki dari MAN 1 Yogyakarta dan menjadi yang terbaik pada kegiatan tersebut. Sebagai wujud apresiasi kepada peserta pelatihan, Dinas Kebudayaan memilih 5 peserta terbaik yang secara berurutan terdiri dari: Purnomo Basuki (MAN 1 Yogya), RR. Wuri Handarini (SMA N 10 Yogya), Ratri Kurniawati (SMA N 1 Semanu), Ariswati Baruno (SMA N 7 Yogya) dan Sri Sumardiyanto (SMA N 2 Playen). (kemenag diy|mnm).

Subscribe to receive free email updates: