Panorama Jembatan Kelok Sembilan yang Tak Pernah Membosankan Perjalanan
BRNews - Bagi anda yang melakukan perjalanan dari Riau ke Sumatera Barat
(Sumbar) atau sebaliknya, pulang ke kampung halamannya dijamin tak akan
membosankan. Di jaluar tersebut terdapat beragam objek wisata alam.
Disitu juga terdapat keindahan arsitektur yang bernama Jembatan Kelok Sembilan.
Jembatan
yang terletak di Kabupaten Limo Puluah Kota, Sumbar ini merupakan
panorama alam hutan Bukit Barisan. Jembatan itu memiliki lebar 13,5
meter, sehingga sangat luas bagi kendaraan yang melewatinya.
Soal keamanan tak perlu dirisaukan. Tahun ini, pemerintah menyiapkan salah satu poskonya di sekitar Jembatan Kelok Sembilan. Pokso itu juga disediakan alat berat berupa dump truck, excavator, dan peralatan lainnya untuk mengantisipasi bencana.
"Kami juga sediakan posko siaga di Kelok Sembilan untuk memastikan jalur Padang-Pekanbaru lancar selama mudik
Lebaran," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III,
Syaiful Anwar melalui keterangan yang diterima JawaPos.com, Rabu (28/6/2017).
Jalan sepanjang 205 kilometer ruas
Padang-Bukittinggi-batas Riau dalam kondisi bagus. "Bahkan, kerusakan
jalan akibat banjir dan longsor di Pangkalan awal Maret lalu, yang
sempat menyebabkan akses Sumbar-Riau terputus, jalannya kini telah
mulus," jelas Syaiful.
Di sisi
jembatan, kata dia, diberi ruang yang cukup luas, sehingga pengguna
jalan bisa parkir kendaraan. "Jangan heran, jika Anda melewati jalur itu
akan ditemukan banyak pedagang di sisi atas jembatan dari arah Riau.
Mereka, menyediakan jagung bakar, es kelapa muda, dan makanan kecil
lainnya," tutur dia.
Saat melewati
Kelok Sembilan, pemudik akan dimanjakan dengan panorama cagar alam dan
gunung-gunung, dan tentunya kontruksi jembatan yang kokoh.
Pemudik,
umumnya dari Pekanbaru dengan tujuan Bukittinggi maupun Padang, bakal
langsung disambut keindahan jembatan yang mulai dibangun sejak 2003 dan
selesai pada 2013 itu.
Nama Kelok Sembilan merujuk jalan
berkelok-kelok melewati perbukitan di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau,
Kabupaten Limo Puluah Kota itu. Jalan itu, jika direntang lurus hanya
sepanjang 300 meter dengan lebar jalan lima meter yang dibangun
pemerintah Kolonial Belanda pada 1908-1914 untuk memperlancar
transportasi dari Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur) di barat Sumatera
ke wilayah timur.
Namun, seiring
berkembangnya waktu, jalan itu tak mampu lagi menampung volume kendaraan
yang melewati rute tersebut, sehingga kemacetan tak terelakan.
Solusinya, diusulkanlah pembuatan jembatan layang menembus dua bukit
yang mengapit jalan tersebut.
Foto kompas. |
Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum (sekarang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat) dimulai tahun 2003 dengan konsep green
construction atau ramah lingkungan karena berada di wilayah cagar alam.
Pembangunan jembatan dengan biaya Rp580 miliar itu dikerjakan dalam
kurun waktu sepuluh tahun.
Jembatan Kelok Sembilan dibagi dalam enam buah jembatan dengan ditambah jalan penghubung sepanjang lebih dari 1,5 kilometer.
Untuk
enam jembatan itu, masing-masing memiliki panjang yang berbeda.
Jembatan pertama dengan panjang 20 meter, jembatan kedua 230 meter,
jembatan ketiga 65 meter, jembatan keempat yang paling panjang 462
meter, jembatan kelima 31 meter, dan jembatan keenam sepanjang 156
meter. (jpnn|mnm).