Kemenag Terus Kembangkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

BRNews - Sekjen Kemenag Nur Syam menegaskan bahwa Kementerian Agama sangat konsern dalam pengembangan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

"Kemenag memiliki konsern yang sangat tinggi terhadap pengembangan kampus perguruan tinggi keagamaan Islam negeri. Hal itu dibuktikan, salah satunya dengan pembangunan sarana prasarana fisik, ruang perkuliahan, laboratorium, dan perkantoran yang akan digunakan sebagai basis dasar bagi program pembelajaran di PTKIN," terang Nur Syam usai meletakan batu pertama pembangunan gedung kuliah STAIN Gajah Putih Takengon, Selasa (23/5/2017).
"Tahun 2016, sebanyak 25 PTKIN mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp895miliar. Kita bersyukur tahun 2017, ada 32 PTKIN yang dibantu dengan total anggaran Rp1.05 triliun, dan salah satunya kepada STAIN Gajah Putih Takengon," sambungnya.
Gedung kampus dua STAIN Takengon ini dibangun di atas tanah seluas 15 hektar hibah dari Pemda Aceh Tengah melalui skema Pembiayaan SBSN Tahun 2017. STAIN Takengon mendapat dana bantuan sebesar Rp30,6miliar. Dari jumlah itu, Rp25,8miliar digunakan untuk pembangunan sarana pembangunan fisik.
Nur Syam mengapresiasi dukungan Pemda Aceh Tengah yang telah menghibahkan tanahnya untuk pengembangan STAIN Takengon. Nur Syam berharap, dukungan itu bisa diperluas dalam bentuk pengembangan infrastruktur jalan.
"Saya yakin, setelah di lokasi ini dibangun kampus dua STAIN Takengon, maka itu akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, budaya dan sosial. Masyarakat juga akan datang ke sini ketika kampus ini sudah berdiri," tuturnya.
Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menilai, pengembangan pendidikan Islam penting karena PTKIN adalah tempat membangun 4 intelegensia, tidak hanya intelektual dan emosional, tapi juga kecerdasan sosial dan spiritual.
Menurut Nur Syam, PTKIN menjadi wadah mencetak generasi bangsa yang memiliki kemampuan rasional yang baik dan emosional yang bagus. "Selain itu, PTKIN diarahkan untuk mencetak generasi dengan kecerdasan sosial dan spiritual yang mumpuni," tuturnya.
Nur Syam berharap, pengembangan PTKIN memperluas ruang lahirnya sarjana yang menjadi bagian dari khoirunnas karena bermanfaat bagi orang lain.
Harapan sama disampaikan tokoh masyarakat Aceh Tengah MY Sidang Temas. Menurutnya, kampus dua STAIN Takengon dibangun di kawasan yang dikenal dengan uwer tetemi (kandang kerbau). Dia berharap kampus ini menjadi kandang putera-puteri bangsa untuk ditempa menjadi ulama dan dicetak menjadi intelektual.
Ketua Dewan PenyantunMahmud Ibrahim juga berharap STAIN Takengon menjadi ruang pembinaan mahasiswa sesuai spirit perjuangan yang dicontohkan Cut Nyak Dhien. Menurutnya, Uwer Tetemi menjadi lokasi shooting film perjuangan pahlawan perempuan Aceh tersebut.
Sekda Aceh tengahI Karimansyah mengajak masyarakat sekitat untuk mendukung pembangunan STAIN Gajah Putih Takengon. Dia berharap para tokoh masyarakat dapat memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa kehadiran STAIN ini akan memacu pertumbuhan ekonomi umat.
"Maknai peletakan batu pertama ini sebagai upaya meletakan landasan yang kokoh bagi upaya peningkatan SDM berkualitas di Aceh tengah," ujarnya.
"Mahasiswa agar bisa digembalakan menjadi generasi yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual," sambungnya.
Tampak hadir dalam peletakan batu pertama ini Ketua STAIN Gajah Putih Takengon Zulkarnain, civitas akademika STAIN Gajah Putih Takengon, tokoh masyarakat, dan para mahasiswa. (kemenag.goid).

Subscribe to receive free email updates: