Menko PMK, Menag dan Menkes Cek Kesiapan Fasilitas Haji Indonesia

BRNews - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang didampingi oleh Menteri Agama Lukman H. Syaifudin, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan rombongan, meninjau fasilitas haji Indonesia di Arab Saudi.
Mengawali kunjungan kerjanya, Menko PMK beserta rombongan menyambangi Wisma Haji Mekkah. Diketahui, pada setiap musim haji, kantor wisma ini berfungsi sebagai Kantor Daerah Kerja Mekkah (Daker). Kantor Daker Mekkah memiliki peran sangat sentral karena menjadi pusat pengendalian, mulai dari aspek pelayanan akomodasi, perhotelan, tranportasi, katering hingga saat puncak  ritual haji di Mekkah.  
Menko PMK Puan Maharani menyaksikan langsung berbagai kesibukan yang dilaksanakan di Kantor Daker Mekkah tersebut. Menko PMK mengharapkan peningkatan yang signifikan pada pelayanan di musim haji tahun 2017 yang tinggal beberapa bulan lagi. Persiapan di dalam negeri dan di Arab Saudi harus dipastikan lebih matang lagi. 
“Saya harapkan Menteri Agama dan Menteri Kesehatan menyediakan SDM/tenaga petugas pelayanan ibadah haji secara selektif, memilih orang yang berdedikasi tinggi, berintegritas dan dapat bekerja secara gotong royong dan penuh tanggung jawab,” urai Menko PMK dalam keterangan tertulisnya, Ahad (22/4). 
Titik kunjungan kedua setelah Kantor Daker Mekkah adalah Tenda Haji di Arafah. Diketahui, lebih dari 40 tahun penyelenggaraan haji, kini di tahun 2017 Jamaah Haji Indonesia dipastikan akan menikmati fasilitas tenda baru di Arofah. Tenda baru tersebut menggunakan rangka baja aluminium dilengkapi dengan tenda/bahan anti api. Kunjungan Menko PMK beserta rombongan guna memastikan pelayanan penyelenggaraan haji 2017 berjalan lancar.  
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan gotong royong segenap pihak, Insya Allah pada musim haji 2017 ini, calon jamaah haji Indonesia akan akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik,” jelas Menko PMK. 
 Tambahnya, selama ini tenda yang digunakan hanya menggunakan satu tiang besi, kain tenda serta karpet juga sudah lama dan berdebu sehingga dikhawatirkan justru dapat mengganggu kesehatan jamaah. Nantinya, tenda baru berukuran 25 X 15 meter dan mampu menampung sekitar 250 orang jamaah. Selain itu ada juga tenda yang berukuran lebih kecil (10 X 15 meter) disesuaikan dengan kondisi bidang tanah di Arofah.
Setiap tenda nantinya akan dilengkapi dengan pendingin ruangan/Air Conditioner (AC) baru sebanyak 6 unit AC dan 6 unit kipas angin besar yang dilengkapi dengan spray air (mistfan). Seluruh tenda jamaah haji Indonesia disediakan 66 unit AC dan 66 unit mistfan. Hal ini penting mengingat pada puncak haji 2017 yang jatuh pada 31 Agustus 2017, suhu udara diperkirakan sangat panas sehingga risiko jamaah haji mengalami heat stroke sangat tinggi. Sementara itu, Menteri Agama menambahkan bahwa untuk menjamin pasokan listrik maka setiap tenda akan dilengkapi dengan satu genset. Fasilitas ini penting agar tak terjadi gangguan dan berakibat fatal.
Fasilitas lainnya yang mendapat perhatian dalam kunjungan kerja tersebut adalah tentang ketersediaan toilet yang memadai dan bersih. Selain itu, Menko PMK juga mengapresiasi peremajaan karpet di musdzalifah saat nanti jamaah haji menjalani mabit, sehingga para jamaah haji Indonesia dapat berisitrahat dengan nyaman sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Mina. Selama di Arafah,  jamaah haji Indonesia akan mendapatkan pelayanan makan sebanyak 4 kali. Sedangkan di Musdzlifah satu kali dan di Mina sebanyak 11 kali. 
“Saya, Pak Menteri Agama dan Bu Menkes menyaksikan langsung tenda-tenda beserta berbagai fasilitasnya bagi jamaah haji Indonesia. Saya sangat apresiasi upaya Pak Menteri Agama yang gigih memperjuangkan perbaikan tenda dan segala fasilitas pendukungnya. Ini membuktikan bahwa Pemerintah merespon segala keluhan dan saran masyarakat yang terkait dengan layanan ibadah haji. Pemerintah sangat membutuhkan masukan masyarakat demi perbaikan layanan ibadah haji yang lebih optimal,” tambah Menko PMK. 
Diakhir kunjungan di Arafah, Menko PMK menghimbau para calon jamaah haji, sekalipun Pemerintah telah berupaya maksimal dalam menyiapkan pelayanan haji 2017. “Pemerintah berharap agar calon jamaah haji terus mempersiapkan diri dengan baik, menjaga kesehatan, terutama menyiapkan fisik dan mentalnya,” imbaunya.
Setelah sehari sebelumnya menerima laporan dari Menteri Agama bahwa akomodasi/pemondokan bagi calon jamaah haji Indonesia tahun 2017 telah mencapai 100 persen, yakni mencakup enam wilayah di Azziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah dan Raudoh dengan jumlah total 150 hotel untuk menampung 207.880 jamaah, Menko PMK memastikan kualitas hotel dengan mengunjungi Hotel Arkan Bakkah di Mahbas Jin dan beberapa hotel disekitarnya. Saat melihat langsung fasilitas kamar tidur, Menko PMK memberikan beberapa saran ringan, seperti mengharapkan agar bantal yang disediakan tak terlalu keras. Secara umum, Menko PMK puas dengan peninjauan fasilitas akomodasi tersebut. 
Meninjau kesiapan klinik kesehatan haji Indonesia
“Terima Kasih kepada Tim yang menangani akomodasi karena telah mampu menyediakan pemondokan/hotel dengan fasilitas yang cukup bagus,” terang Menko PMK. Diketahui, nantinya direncanakan ditiap kamar hotel tersebut akan ditempati oleh 4 orang calhaj.  
Serangkaian dengan peninjauan fasilitas akomodasi, Menko PMK beserta rombongan juga mengunjungi fasilitas Catering Al Ahmadi di Bathah Quraisy Makkah. Secara langsung, Menko PMK melihat fasilitas untuk memasak, penyimpanan sayuran, pemotongan daging dan fasilitas lainnya. Disela kunjungannya, Menko PMK menanyakan terkait kualitas daging dan dijelaskan bahwa kualitas daging dijamin prima dan terkontrol sejak pintu masuk ke Arab Saudi.
Di akhir kegiatan hari ini (22/04), Menko PMK beserta rombongan mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang baru di Aziziah. Fasilitas baru tersebut lebih luas dibanding yang lama, namun masih dalam tahap perbaikan untuk disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan bagi jamaah. Menko PMK menegaskan agar dipastikan dengan waktu yang tersisa, fasilitas KKHI dapat diselesaikan sepenuhnya dan siap untuk pelayanan bagi calhaj Indonesia. 
“Kami akan terus pantau perkembangan penyelesaian pekerjaannya, sehingga KKHI siap melayani saat musim haji tiba nanti,” janji Menkes. 
Selesai seluruh rangkaian kegiatan, Menko PMK kembali menegaskan kepada para Menteri, rombongan dan para petugas pelayanan ibadah haji 2017 agar senantiasa bergotong royong dalam bekerja, selalu berkoordinasi, hilangkan ego sektoral dan seluruh petugas menjalankan peran dan fungsi masing-masing sesuai tanggungjawabnya, serta peka memperhatikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah.(ihram.co.id)

Subscribe to receive free email updates: