Gubernur Sulsel, Buka STQ ke 30 Di Kota Pare-Pare Sulsel

Gubernur Yasin Limpo memukul Bedug tanda dibukanya STQ ke 30 Provinsi Sulsel. (foto kemenag sulsel)
BRNews - Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) Tingkat Provinsi (Sulawesi Selatan (SulSel) kembali digelar. STQ Ke 30 tahun 2017 ini merupakan STQ terakhir sepanjang sejarah pelaksanaan STQ di Provinsi Sulawesi Selatan.STQ yang digelar di Kota kelahiran Presiden RI ke 3 tepatnya di Lapangan Andi Makkasau Kota Pare-Pareini dibuka secara resmi oleh Gubernur SulSel, H. Syahrul Yasin Limpo, pada Jumat (28/4/2017).
STQ ini akan berlangsung selama empat hari (27/4 s/d 2/5/2017) diikuti 24 Kontingen Kafilah Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
Selain Gubernur, malam pembukaan STQ XXX juga dihadiri Wali Kota Parepare Dr. HM. Taufan Pawe, SH. MH, Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Para Kakan Kemenag Kab/Kota dan sejumlah Kepala Daerah di SulSel serta tamu dan undangan lainnya.
Gubernur SYL dalam sambutannya banyak menyampaikan pesan-pesan moral diantaranya tentang rahasia keberhasilan perjalanan karirnya yang dimulai dari menjadi seorang lurah, hingga menjadi orang nomor satu di Sulsel selama 2 periode berturut-turut.
"Bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses dan diberkahi Allah SWT, perbaikilah agamamu, karena life is so shortly, hidup ini singkat," katanya website sulsel.kemenag.go.id.
Selanjutnya Gubernur menyampaikan bahwa STQ  ini hendaknya tidak dijadikan sebagai ajang perlombahan semata akan tetapi juga sebaiknya dimaknai sebagai salah satu sarana dalam upaya lebih meningkatkan kegairahan ummat Islam dalam membaca serta memahami isi dan kandungan Al-Qur'an.

Melalui perhelatan STQ ini, Gubernur SYL berharap bisa melahirkan qori dan qoriah terbaik yang nantinya dapat menjadi wakil SulSel pada STQ Tingkat Nasional dan untuk ini, Gubernur menekankan, "Mari kita berlomba dengan tetap menjujung tinggi sportifitas, sekarang bukan lagi jamannya dewan hakim melakukan cara-cara yang curang, mari kita tinggalkan itu semua demi melahirkan prestasi yang maksimal," harap Syahrul.
Kenapa di STQ kan, menurut Syahrul adalah agar syiar Islam ini bisa terus berkembang menjadi management budaya, Al-Qur'an bukan hanya dibaca tapi juga difahami dan diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
"STQ terakhir yang digelar oleh Bapak Taufan Pawe ini serasa MTQ, olehnya itu hendaknya bagi daerah yang akan menggelar MTQ tahun depan, harus lebih ramai dari STQ XXX di Pare ini, karena jika tidak, akan diketawai nanti oleh pak Taufan beserta seluruh masyarakatnya," pungkas Syahrul.(mnm)

Subscribe to receive free email updates: