Fakta di Balik Paket Murah Perjalanan Ibadah Umrah

BRNews - Banyaknya promosi perjalanan ibadah umrah dengan biaya murah membuat keprihatinan berbagai pihak. Keprihatinan ini muncul karena beberapa kejadian membuktikan umrah dengan biaya murah bisa gagal diberangkatkan atau bisa juga ditunda-tunda keberangkatannya.

Kalaupun diberangkatkan, ada sejumlah pihak yang dikorbankan. Padahal jamaah umrah berangkat dengan niat ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama ASBIHU Tour and Travel KH Hafidz Taftazani mengingatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar memberi kesadaran kepada masyarakat supaya tidak mudah tergiur dengan promosi biaya murah perjalanan umrah.

“Tokoh agama seperti kiai atau ustadz, dan tokoh masyarakat seperti pejabat harus mengingatkan masyarakat. Jangan justru membiarkan, atau malah menjadi iklan dari perjalanan umrah yang murah. Karena umumnya tokoh agama atau tokoh masyarakat akan dimudahkan mengikuti perjalanan umrah yang murah,” kata Kiai Hafidz kepada NU Online di kantornya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Ia menyebut perjalanan umrah dengan biaya hanya sekitar Rp14-15 juta sebagai perhitungan di luar nalar sehat.

“Nalar kita nggak bisa menerima itu. Harga tiket pesawat saja bisa mencapai 1000 dolar, biaya visa 75 dolar. Itu kalau dirupiahkan sudah sekitar 15 juta rupiah. Belum lagi untuk perlengkapan, penginapan, dan biaya selama di Mekah,” kata Kiai Hafidz.
“Masyarakat jangan berpandangan yang penting bisa berangkat. Harus dipikirkan di belakang seperti apa,” tambahnya.

Perjalanan umrah dengan biaya murah hanya sekitar Rp.14-15 juta diyakini menggunakan sistem Multi Level Marketing (MLM) atau subsidi. Jamaah di suatu daerah berangkat umrah karena subsidi dari jamaah dari daerah lain.

“Misalnya jamaah Jakarta disubsidi jamaah Surabaya. Berikutnya jamaah dari Surabaya berangkat karena subsidi dari jamaah Kalimantan. Jamaah dari Kalimantan disubsidi oleh jamaah Sulawesi, dan seterusnya.”

Menurut Kiai Hafidz sistem seperti itu hanya bertahan 5-8 tahun. Di tahun kedelapan, perusahaan bisa hancur karena tidak bisa lagi menemukan calon jamaah yang uangnya digunakan untuk menyubsidi jamaah yang lebih dulu berangkat.

Akibatnya, pihak perusahaan kabur atau menghilangkan jejak dari jamaah yang sudah mendaftar dan membayar. Jika demikian, calon jamaah jelas menjadi bagian yang sangat dirugikan.

Karena itu ASBIHU Tour and Travel sebagai operator Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama mengajak masyarakat untuk menggunakan nalar sehat dalam pembiayaan biaya perjalanan umrah.

Ada baiknya calon jamaah lebih dulu berkonsultasi. Untuk berkonsultasi dengan ASBIHU Tour and Travel masyarakat dapat menghubungi layanan jamaah di nomor telepon 021-85900265 dan 08129919465 (Silvi Wulan Sari). (mnm|nuol).


Subscribe to receive free email updates: