Baznas Gorontalo-Baznas Kota Yogyakarta Berbagi Pengelaman dalam Pengelolaan Zakat

Baiturahman News - Dalam rangka berbagi pengetahuan dalam pengelolaan zakat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Gorontalo lakukan konsultasi  dengan Baznas Kota Yogyakarta. 
Rombogan  Baznas dari Provinsi Gorontalo itu, di terima dan disambut langsung oleh Wakil Ketua Pelaksana Baznas Kota DIY, H. Misbahrudin, S.Ag di Aula Baznas Kota Yogyakarta, Kamis (20/10) beberapa waktu lalu.

Sekretaris Baznas Provinsi Gorontalo, Dr.H. Sabara K. Ngou,M.Pd.I, mengatakan  kunjungan  ke Baznas Kota DIY adalah sharing dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas Kota Yogyakarta. Karena pengelolaan zakat di daerah istimewa Yogyakarta ini cukup maju, baik dari pengentasan kemiskinan, pengelolaan dan pemberdayaan zakat maupun dalam meningkatkan kesadaran berzakat di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri. 
"Perlu kita ketahui bersama bahwa Baznas Kota Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pengembangan, pengelolaan dan pemberdayaan zakat memang cukup baik. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh pengurus Baznas Kanwil Kemenag dan Baznas Prov. Gorontalo mampu menjaga integritas dan terus meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitasnya baik dalam pengumpulan maupun dalam penditribusian zakat lainnya," harap Sabara yang juga Kabid Bimas Islam tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Baznas Kota DIY, H. Misbahrudin, S.Ag mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan kerja oleh rombongan Baznas Prov. Gorontalo, di Baznas Kota DIY. Terkait dengan adanya isu bahwa DIY adalah salah-satu dalam pengelolaan zakat, yang cukup baik, tentu tidak terlepas dari peran aktif dan kontribusi dari semua pihak baik Pemerinah Daerah, PNS, TNI/POLRI maupun para muzaki-muzaki dan muzaka di DIY khususnnya yang selama ini mengerti dan peduli tentang zakat.
Misbahrudin menyampaikan, dalam mengelola zakat harus orang yang paham mengenai fiqh zakat agar dalam pelaksanaannya nanti tidak menyalahi syariah yang sudah ada. Begitupun dalam pelaporan keuangan harus transparansi supaya menjadi jurus penghimpunan yang ampuh. Karena mengajak seseorang berzakat melalui lembaga pada hari ini akan lebih mudah ketimbang menjaga kepercayaannya agar bulan depan ia tetap berzakat. 
Kemudian dalam pendampingan pengelolaan zakat juga membutuhkan sendi manajemen pengelolaan. Didalamnya terdapat bidang keuangan dan akuntansi serta bidang kepersonaliaan. Secara singkat sendi ini mengelola sumber daya manusia (amil) serta mengatur sumber daya yang dihasilkan oleh amil itu sendiri yakni dana zakat.
Selain itu sendi manajemen pendayagunaan juga sangat dibutuhkan dalam pendampingan dan pengelolaan. Hal ini dikarenakan ilmu mengelola zakat tak ubahnya seperti kemampuan kita dalam mengemas dan memasarkan gagasan atau ide kepada orang lain. 
Artinya, zakat yang berhasil dihimpun sepatutnya dapat disulap menjadi sebuah program yang berdayaguna secara jangka panjang dan berkesinambungan. Seluruh sendi manajemen zakat tersebut bila diaplikasikan oleh sebuah organisasi pengelola zakat, insya Allah akan semakin banyak masyarakat yang memutuskan untuk menyalurkan zakat profesinya melalui lembaga.
"Saya berharap pertemuan ini dapat saling sharing berbagi informasi dan pengalaman  tentang tugas dan fungsi masing-masing dari berbagai kiat yang dilakukan, agar kedepannya nanti tugas dan amanah yang kita emban bersama dapat lebih meningkat kualitasnya," harapnya.(kemenag gorontalo)

Subscribe to receive free email updates: