Berbahagialah Bila Kita Menjadi Musuh Setan

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.: Pada suatu hari, di rumah Abu Ayyub, kala itu kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba terdengar suara yang buruk dari luar.
"Ya Rasulullah, apakah anda mengizinkan aku masuk?"
Pembimbing kami bertanya,"Apakah kalian mengenali suara itu?"
Kami menjawab," Allah dan RasulNya lebih mengetahui"
Rasulullah pun langsung menjawab,"Itu adalah suara setan."
Umar r.a. bangkit dan berkata,"Ya Rasulullah, atas izin anda biarkan aku pergi meremukkan tengkorak penipu itu. Izinkan aku menjauhkan orang-orang dari tipu dayanya."

Tetapi Rasulullah SAW menjawab," Wahai Umar, adalah di luar kekuasaanmu melakukan hal itu. Sebab ia memperoleh tenggang waktu hingga Hari Kebangkitan. Tak seorangpu yang mampu menyentuhnya."

Kami semua terdiam, menunggu apa yang akan terjadi. Rasulullah SAW berkata, "Selalu ada alasan yang menjelaskan segala sesuatu. Kalau tidak, niscaya ia tidak datang kemari."Lalu beliau mengizinkan setan masuk. Ia lalu duduk di hadapan Rasulullah dan berkata,

"Kalau saja aku tidak datang, niscaya Allah akan mengazabku sepanjang aku masih di bumi ini. Engkau harus mengajukan pertanyaan kepadaku. dan aku harus menjawab pertanyaanmu."

Lalu Rasulullah SAW bertanya," Siapakah musuh-musuhmu?"

Setan menjawab,"Musuhku ada lima belas golongan manusia. Golongan pertama adalah engkau dan seluruh nabi."

Rasulullah SAW pun menjawab," Yang engkau katakan benar. Baik aku maupun nabi lain tidak mencintaimu. engkau adalah musuh terbesarku dan musuh seluruh nabi."

Lalu setan melanjutkan," Golongan kedua adalah kaum cendekiawan yang mengamalkan ilmunya. Mereka tidak hanya melakukan kajian dan mengajar, tapi juga mengaktualisasikan yang mereka kaji secara dalam.
Musuh ketigaku adalah kaum shalih yang melantunkan Al Qur'an dan memola karakternya berdasarkan kepada yang mereka baca.
Musuh keempatku adalah mereka yang melantunkan panggilan sholat.
Musuh kelimaku adalah kaum miskin yang berpuas diri dengan rezkinya.
Musuh keenamku adalah manusia yang mempunyai cinta kasih.
Musuh ketujuhku adalah kaum dermawan.
Musuh kedelapanku adalah mereka yang mendirikan sholat subuhtepat pada waktunya.
Musuh kesembilanku adalah mereka yang menyeru orang lain menuju Tuhan, mereka yang selalu melakukan pencerahan di kalangan masyarakat.
Musuh kesepuluhku adalah mereka yang menjauhi makanan haram dan tidak mendekati zina.
Musuh kesebelasku adalah mereka yang selalu dalam keadaan suci dari hadas dan berisap-siap melaksanakan ibadah.
Musuh keduabelasku adalah mereka yang rendah hati.
Musuh ketigabelasku adalah mereka yang bertakwa kepada Allah SWT.
Musuh keempatbelasku adalah mereka yang membahagiakan kaum fakir miskin.
Musuh kelimabelasku adalah kaum shalih dan kaum 'abid yang selalu sibuk mengabdi kepada Allah SWT."

Rasulullah pun lalu bertanya, "Apakah engkau mempunyai sahabat di kalangan umatku?"

Setan menjawab,"Ya Rasul, golongan manusia yang menjadi sahabatku adalah :
pertama, kaum penguasa yang tiran dan para putra mahkotanya yang menindas rakyat.
kedua, kaum yang arogan.
ketiga, kaum cendekiawan yang merupakan antek-antek kaum tiran, yang tidak mampu menampakkan kebenaran kepada mereka, tapi menyembunyikannya dan menegaskan kesalahan-kesalahan mereka.
keempat. mereka yang menenggak minuman keras, pemfitnah dan penggunjing.
kelima, kaum rentenir yang makan riba.
keenam, kaum pembohong, pengutuk dan pengeluh.
ketujuh, kaum pengadu domba."

Nah termasuk golongan manakh kita? Musuh setan ataukah sahabat setan?
Mari menjadi bagian  golongan musuh setan..

Subscribe to receive free email updates: