Wilayah Pemondokan Jemaah Hji di Makkah Dirampingkan

Persiapan penyelenggaraan haji terus dikebut Kementerian Agama (Kemenag). Optimis dalam peningkatan layanan lebih baik dari tahun lalu menjadi target yang akan dicapai. Sabtu kemarin (21/05/2016) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah menyiapkan layanan transportasi darat jemaah haji Indonesia di Arab Saudi untuk musim haji 2016 ini.

"Transportasi tersebut adalah meliputi transportasi shalawat, transportasi antarkota, transportasi Armina. Dan sudah diupgread. Transportasi shalawat disediakan bagi jemaah yang menempati wilayah dengan jarak di atas 1500 meter dari Masjidil haram. Jumlah jemaah yang mendapatkan layanan shalawat adalah sebanyak lebih kurang 141.620 jemaah," kata Abdul Djamil.
Semakin lengkap rasanya peningkatan pelayanan transportasi ini, karena diikuti oleh peningkatan layanan pada pemondokan dan katering jemaah di Arab Saudi. Pemondokan jemaah haji di Arab Saudi setaraf dengan hotel berbintang tiga, dan lebih tepat dikatakan hotel daripada pemondokan.
Pemondokan jemaah haji di Makkah sebanyak 117 gedung berada di enam wilayah yaitu Mahbas Jin, Aziziah, Misfalah, Jarwal, Syisyah dan Raudhah dengan jarak terjauh kurang dari 4 km dari Masidil Haram.
“Kapasitas gedung terkecil sebanyak 392 (Syisah Tower 50) kapasitas untuk 1 kloter dan terbesar sebanyak 6.371 (Grand Taisir, Jarwal) kapasitas untuk 17 kloter. Hunian dibagi menjadi 9 sektor dengan rata-rata layanan sebanyak 17.961 jemaah haji,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melalui pesan tertulisnya kepada Sinhat, Kamis (26/05/2016).
Pemondokan jemaah haji Indonesia di Makkah meliputi sembilan sektor di enam lokasi yaitu dua sektor di Mahbas Jin, dua sektor di Aziziah, dua sektor di Syisah, satu sektor di Jarwal, satu sektor di Misfalah dan satu sektor di Raudhah.
"Tujuan yang ingin dicapai untuk rasa keadilan. Di satu sisi ada hotel yang dekat dengan Masjidil Haram, ada yang agak jauh, di sisi lain ada hotel setara bintang tiga sementara ada juga yang empat," kata Sri Ilham.
Tahun sebelumnya pemondokan jemaah haji Indonesia pernah tersebar di 12 titik. Perampingan lokasi pemondokan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pemondokan, transportasi dan katering.
Lanjut Sri Ilham, pemerintah memilih lokasi pemondokan berdasarkan kriteria kemudahan akses menuju Masjidil Haram seperti jalan raya yang landai, tidak terlalu banyak tanjakan dan sedikit belokan.
Pemondokan jemaah haji di Madinah bertipe hotel yang keseluruhannya berada di wilayah Markaziah dengan jarak terjauh 584 meter dari Masjid Nabawi. “Dekatnya jarak itu akan mudah ditempuh jemaah dengan berjalan kaki ke Masjid Nabawi dan tidak membutuhkan angkutan umum untuk menjalankan ibadah shalat sunnah arbain,” kata Sri Ilham. (nm)

Subscribe to receive free email updates: