Minta Diturunkan Hujan, Ribuan Muslim Wonogiri Ikuti Shalat Istisqa

Minta hujan diturunkan, ribuan muslim Wonogiri lakukan
shalat Istisqa (foto kemenag.) 
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wonogiri, BAZNAS dan Umat Islam Wonogiri menggelar Sholat Istisqa’ yang dilaksanakan di Lapangan Giri Krida Bhakti Wonogiri, Selasa (3/11/2015).



Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah Pejabat Forkopimda Wonogiri, PNSTNIPOLRI, Pelajar dan ribuan warga masyarakat Wonogiri dengan imam Ustadz Luthfi Baihaqi dari Pondok Pesantren Baitul Qur’an Pokoh Wonogiri dan khotib KH. Sumardjo Ketua BP4 Kabupaten Wonogiri.
Dalam khutbahnya, KH. Sumardjo mengajak kepada segenap jama’ah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta menginstrospeksi diri dari segala kesalahan dan dosa yang diperbuat agar terbebas dari azab Allah SWTsehingga mendapat perlindungan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
“Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk terhindar dari azab Allah SWT, yaitu memakmurkan Masjid, senantiasa memohon ampun kepada Allah di waktu pagi dan petang, dan menyambung tali silaturohim,“ terangnya.
Sebagaimana kita ketahui, sudah lebih dari 6 bulan, Indonesia dilanda kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan di berbagai daerah. Di wilayah Sumatera dan Kalimantan dan wilayah lainnya di Tanah Air kebakaran melanda hutan, kepulan asap yang luar biasa sampai mengancam kondisi kesehatan saudara-saudara kita.
Sedangkan Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, Haryadi selaku panitia pelaksana mengucapkan terimakasih atas kehadiran para jamaah sholat istisqa di alun-alun Wonogiri. Haryadi menghimbau, agar jamaah lebih banyak beristigfar, bertaubat, mudah-mudahan apa yang kita rasakan saat ini bisa berakhir, semoga Allah SWT segera menurukan hujan rahmat, kemudian kehidupan ini bisa berjalan dengan normal sediakala.
“Semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Jika ini adalah cobaan, mudah-mudahan kita bisa meminimalisasi dan mengurangi perbuatan buruk kita, mudah-mudahan ini bisa berakhir (kemarau panjang),” imbuhnya.
Seperti di ketahui bahwa musim kemarau panjang yang melanda kota gaplek dan hampir seluruh wilayah di Indonesia membawa dampak yang cukup banyak. Kekeringan, gagal panen, bencana asap hingga kebakaran hutan di berbagai tempat mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat, bahkan di Wonogiri selatan mengalami krisis air bersih. (kemenag.go.id)

Subscribe to receive free email updates: