Khatib Shalat Istisqa Ajak Umat Islam Lakukan Amal Shaleh dan Bertaubat

Khutbah shalat Istisqa di halaman lantai dua Masjid Istiqlal
(foto kemenag)
Rais Am PBNU KH. Ma'ruf Amin mengajak umat Islam untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mengisi kehidupan ke depan dengan amal saleh. Dalam suasana keprihatinan kemarau panjang ini, Kyai Makruf mengajak umat Islam untuk bertafakkur, melihat ke dalam diri masing-masing tentang  dosa dan maksiat yang selama ini dilakukan. 



“Kita datang untuk mengadu kepada Allah atas kondisi kekeringan yang dialami, dengan hati ikhlas karena Allah, bukan karena imbalan, pangkat, kedudukan, nama baik atau lainnya. Kita datang untuk menyesali semua dosa yang telah diperbuat lalu memohon ampun kepada Allah dan berharap agar Allah menghilangkan kekeringan dengan diberkahi turunnya hujan,” ajak Ma'ruf Amin dalam khutbah shalat Istisqa di halaman lantai dua Masjid Istiqlal Ahad 1 Nopember 2015.
Menurutnya, sebagai hamba, banyak ajaran Allah yang telah diabaikan. Sebagai ayah, banyak di antara umat Islam yang juga belum mampu memberikan bimbingan kepada anak. Sebagai ibu, banyak juga yang belum mampu menjalankan tugas rumah tangga dan keibuannya dengan baik. 
Sebagai pejabat, lanjut Kyai Ma'ruf, banyak juga para birokrat  yang belum optimal dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Juga sebagai ulama, tidak sedikit ahli agama yang belum mampu membimbing umat agar berjalan di jalan Allah. “Sadarilah bahwa maksiat membawa dampak dan akibat. Maksiat yang dilakukan orang perorang bisa berakibat dicabutnya kenikmatan,” kata Ma'ruf Amin yang Ketua Umum MUI ini.
“Maksiat dalam berbangsa dan bernegara bisa berakibat dicabutnya keberkahan dari negara tersebut. Maksiat dalam pengelolaan alam bisa betakibat timbulnya bencana alam yang tak terkirakan,” tambahnya.
Di hadapan ribuan umat Islam, Kyai Makruf mengingatkan bahwa dalam konsidi keprihatinan, taubat dan penyesalan adalah hal penting yang harus  dilakukan sungguh-sungguh. “Bertaubat atas segala perilaku yang bertentangan dengan ajaran, perilaku bertikai harus segera diakhiri dan  isi kehidupan ini dengan kebajikan dan amal saleh,” pesannya.
Dalam khutbahnya Kyai Ma'ruf menutup dengan doa memohon ampunan dan berharap agar  Allah Swt menurunkan hujan keberkahan. Sebelumnya, Kyai Makruf yang awalnya menghadap jamaah saat menyampaikan khutbah, membalikan badannya ke arah kiblat (membelakangi jamaah), lalu memindahkan selendang (sorban) yang awalnya ada di bahu kiri ke bahu kanannya.
“Marilah segera memohon ampun dengan sungguh-sungguh dan mengisi setiap kesempatan dengan amal saleh. Semoga cobaan ini bisa segera berakhir dan Allah segera menurunkan hujan sebagai rahmat dan manfaat yang memberkahi kehidupan,” harapnya diamini para jamaah. (kemenag.go.id)

Subscribe to receive free email updates: