LIPUTAN


Macet di Tol? Ini Jalur Alternatif untuk Arus Balik Lebaran 2016

Saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 1437 H, sejumlah jalan tol mengalami kemacetan parah. Tol Cikarang, Cipali-Palimanan, Pejagan, hingga memasuki Brebes Timur para pemudik banyak yang tertahan di tol tersebut karena banyaknya kendaraan.

Tim Republika.co.id mencoba menyusuri salah satu jalur alternatif yang bisa digunakan pemudik pada arus balik Lebaran. Bahkan jalur alternatif tersebut bisa digunakan ketika mengalami kemacetan parah di jalur Pantai Utara (Pantura).


Jalur alternatif ini dimulai dari Semarang, Jawa Tengah. Pemudik dari Semarang saat arus balik bisa langsung memilih jalur ke Kabupaten atau Kota Unggaran. Dari kota tersebut ambil jalur menuju kecamatan Boja, Singaraja, sampai bertemu Sukorejo.

Selanjutnya dari Kecamatan Sukerojo bisa meneruskan perjalanan menuju Kecamatan Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk menuju daerah tersebut, pemudik bisa terus mengikuti jalur alternatif dari Kecamatan Sukerejo ke Bawang, Bandar, hingga bertemu Kajen.

Dari Kajen, pemudik hanya perlu melanjutkan arus baliknya hingga bertemu Slawi melewati Kecamatan Bantarbolang hingga bertemu Radudongkal dan Jatinegara untuk ke arah Slawi. Dari Slawi, pemudik tingggal memilih ingin melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan sekitarnya melalui Tol Pejagan dan Kanci atau melanjutkan ke jalur tengah yaitu Kuningan, Jawa Barat.

Jika memilih melalui jalur Kuningan, pemudik harus melintasi Cikumurang, Subang, dan Pekalongan. Dari Pekalongan, bisa langsung masuk Tol Sadang-Cikamuning. Dari tol tersebut, ada gerbang tol yang mengarah ke Cikampek untuk menuju Jakarta dan sekitarnya.

Jalur alternatif dari Semarang tersebut, sudah memiliki jalan yang bagus ada yang beraspal dan beton. Jalan alternatif dengan dua jalur tersebut memang tidak besar namun tidak terlalu kecil untuk lalu lintas dua jalur kendaraan. Pemudik juga tidak perlu khawatir akan tersasar karena sepanjang jalur sudah disiapkan berbagai rambu lalu lintas dan arah yang jelas.

Pemudik juga harus menyiapkan kondisi tubuh yang sehat karena meskipun jalanan yang bagus tetap berliuk-liuk. Jalur tersebut berada di perbukitan dan persawahan sehingga kontur jalan ada yang menanjak, menurun, dan tikungan tajam.

Selain kondisi jalan, pemudik juga harus menyiapkan kebutuhan bahan bakar yang cukup paling tidak sampai Slawi. Di jalur alternatif tersebut, ada empat SPBU yang jaraknya lumayan jauh. Perlu diantisipasi juga antrean SPBU di jalur tersebut sehingga bisa membuat kemacetan atau berimbas kepada ketersediaan bensin menipis.

SPBU hanya tersedia di Kecamatan Randudongkal dan Kajen. Di Randudongkal ada dua SPBU yang berdekatan, sementara dua lainnya ada di Kecamatan Kajen dan Pasar Alun-alun Kajen. Dengan sedikitnya SPBU di jalur yang berada di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah pemudik harus menyiapkan ketersediaan bensin mulai memasuki Unggaran dan Randudongkal serta Kajen.

Ketersediaan bahan bakar perlu diperhitungkan karena sebagian besar kemacetan karena antrean di SPBU. Selain ituy, jalur yang berkelok-kelok dan tanjakan membuat kendaraan memerlukan banyak bensin.(republika)

233 Orang Tenaga Honorer Terima SK CPNS


Sedikitnya, 233 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Kota Bogor, menerima SK Pengangkatan sebagai CPNS. SK tersebut diserahkan secara simbolis oleh Walikota Bogor Bima Arya di dampingi Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor Dwi Roman Pujo.

Penyerahan SK berlangsung  di   Ruang Rapat I Balaikota Bogor Jalan Ir. H. Juanda Nomor 10, Senin (29/12/2014).


Angka ini merupakan jumlah tenaga honorer kategori II tahun anggaran 2013 dan tahun anggaran 2014 yang dinyatakan lolos seleksi dari jumlah total sebanyak 257 orang. Sisanya sebanyak  24 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) berdasar hasil verifikasi dan validasi sesuai ketentuan PP 56 tahun 2012. Tenaga honorer kategori II yang diangkat menjadi CPNS berjumlah 233 orang terdiri CPNS gol. I/ a sebanyak 13 orang, CPNS gol. I/ c sebanyak 11 orang, CPNS gol. II/ a sebanyak 86 orang, CPNS gol. II/ b sebanyak 8 orang, CPNS gol. II/ c sebanyak 11 orang, CPNS gol. III/ a sebanyak 101 orang dan CPNS gol. III/ b sebanyak 3 orang.



Pada kesempatan itu Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan bahwa pengangkatan ini harus dipahami, dilihat, diyakini dan harus dirasakan sebagai wujud dari kebutuhan yang betul-betul harus dipenuhi dan dijawab oleh kita semua. “PNS adalah pelayan warga, jadi jika kita semua meyakini bahwa keberadaan kita di lingkungan ini adalah kesempatan untuk mencapai kemuliaan melalui pengabdian untuk menjadikan Bogor kota yang maslahat bagi semua, maka saya percaya semua akan indah pada waktunya,” pesan Bima yang dilansir laman resmi Pemkot Bogor “kotabogor.go.id.”

Bima menyampaikan bahwa warga Bogor memiliki harapan melihat PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor untuk bergerak dengan lebih iklas, cerdas untuk menuntaskan apa yang diharapkan warga. “Ke depan tantangan tentu saja akan lebih berat, tetapi kuncinya dua hal yaitu keihklasan dan kebersamaan kita semua.  Karena itu landasan kita untuk bisa sama-sama kerja yang maksimal,” jelasnya.

Sementara Kepala BKPP Kota Bogor Dwi Roman Pujo mengatakan penempatan CPNS dari tenaga honorer kategori II di lingkungan Pemerintah Kota Bogor ini didasarkan kualifikasi pendidikan yang dimiliki serta disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Seperti jumlah tenaga pendidik sebanyak 121 orang, tenaga kesehatan sebanyak 4 orang, dan tenaga teknis sebanyak 108 orang. “Mereka akan bertugas pada OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bogor Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 01 Januari 2015,” ungkapnya.

Dwi menambahkan, penyerahan Keputusan Walikota Bogor tentang pengangkatan CPNS dari tenaga honorer katagori II di lingkungan pemerintah Kota Bogor bertujuan untuk memenuhi kebutuhan formasi organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kota Bogor.