Pesan MUI Blitar Bagi Warga yang Anggap Sepele Virus Corona


Ada seorang warga Blitar yang positif corona dari klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. MUI Kabupaten Blitar mengingatkan Muslim untuk berikhtiar menjauhi marabahaya.
Humas MUI Kabupaten Blitar Jamil Mashadi mengatakan, masih banyak warga yang tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk social dan physical distancing. Karena mereka punya keyakinan, hanya takut kepada Allah SWT.
"Bagus punya keyakinan seperti itu. Tapi Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih Allah yang dijamin keselamatannya saja, menghindari bahkan bersembunyi ketika mendapat ancaman yang membahayakan jiwanya," kata Jamil kepada detikcom, Sabtu (4/4/2020).
Untuk itu, Jamil mengimbau, jangan meremehkan apalagi sampai tidak mengindahkan anjuran menjaga jarak ketika corona masih mewabah. Menurutnya, menjadi tanggung jawab setiap warga untuk menjaga kesehatannya sendiri demi kesehatan orang lain di lingkungan sekitarnya. Apalagi orang yang berpotensi terpapar Corona. Baik dia datang dari episentrum corona, atau telah berinteraksi dengan PDP dan positif corona.
"Sadar diri lah untuk mengisolasi diri sendiri. Apalagi yang berpotensi terpapar. Jangan pernah beranggapan, aku ora popo. Bisa jadi memang dia sehat, tapi kemungkinan besar dia membawa virus itu dari daerah terpapar," imbuhnya.
Selain itu, Jamil juga mengaku melihat pemandangan yang tak elok. Seperti adanya warga terang-terangan menolak kehadiran anggota keluarga yang terpapar corona. Menurutnya itu yang mendasari stakeholder terkait tidak membuka data soal pasien positif corona.
"Saya tidak menyalahkan. Itu mungkin respons spontan untuk mengamankan kesehatan mereka. Justru kita harus menyebarkan pengetahuan yang benar. Namun sebetulnya, dengan menyemangati, men-support mereka yang terpapar itu penting dilakukan. Ini saatnya kita bekerja sama. Saling mendukung satu sama lain. Untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama," pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates: